REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur SDM PT Pelindo I, M Hamied Wijaya, optimistis pertumbuhan pendapatan perusahaan di tahun 2020 akan lebih baik. Hamied mengakui, kondisi politik dan perekonomian tahun ini memang cukup mempengaruhi kinerja perusahaan.
"Pelindo I sebetulnya kondisinya saat ini dari segi bisnis masih on the track. Memang, semua perusahaan mengalami penurunan ketika pemilu kemarin karena menahan diri semuanya," kata Hamied di Jakarta, Jumat (13/9).
Menurut Hamied, pada saat Pemilu 2019, pendapatan perusahaan sempat mengalami penurunan. Hamied menilai hal ini wajar lantaran pelaku usaha cenderung bermain aman agar tak terdampak dinamika yang terjadi akibat pesta demokrasi itu.
Selain itu, pendapatan Pelindo I pada tahun ini juga cukup terdampak dengan adanya pembatasan penggunaan produk turunan crude palm oil (CPO) yang dilakukan oleh Uni Eropa. Menurut Hamied, pelayanan ekspor CPO berkontribusi terhadap pertumbuhan pendapatan perusahaan.
"Apalagi CPO ditahan, akhirnya pendapatan kami dari CPO pun menurun," kata Hamied.
Hamied menjelaskan, pertumbuhan pendapatan Pelindo I pada dasarnya sangat terpengaruh dengan pertumbuhan daerah dan nasional. Artinya, jika pertumbuhan ekonomi lesu akan berdampak langsung kepada trafik perusahaan.
Selain itu, pada tahun ini, Pelindo I juga sudah harus mulai mencicil pembayaran utang yang digunakan untuk biaya investasi pembangunan Pelabuhan Kuala Tanjung serta Pelabuhan Belawan. Hamied mengatakan, dalam lima tahun terakhir, perusahaan cukup gencar membangun investasi secara besar-besaran, mulai dari perbaikan terminal hingga fasilitas masyarakat.
Hamied menyebut, total utang perusahaan pada tahun ini mencapai Rp 7 triliun. "Terhitung sejak Agustus 2019 hingga 10 tahun mendatang, kami harus bayar Rp50 miliar perbulan untuk cicilan utang dan bunganya. Artinya sampai akhir tahun ada Rp 250 miliar yang harus kita tanggung," terang Hamied.
Meski demikian, Hamied optimistis, kondisi akan semakin membaik terutama setelah selesainya Pemilu 2019. Menurut Hamied, pada tahun ini pendapatan operasional perusahaan naik sekitar 7-8 persen. Sebagai informasi, pendapatan Pelindo I pada 2018 mencapai Rp 911 miliar.
Pihaknya pun berkomitmen untuk menggenjot pendapatan di tahun depan. Hamied mengaku tidak akan menyerah untuk melakulan terobosan-terbosan yang akan berdampak positif terhadap kinerja perusahaan, mulai dari melakukan diversifikasi hingga menjalin sejumlah kerja sama. Tidak terkecuali melakukan inovasi di bidang sumber daya manusia.