Senin 10 May 2021 17:55 WIB

Produktivitas Layanan Terminal Curah Kering Pelindo 1 Naik

Pelindo mengoperasikan conveyor sehingga produktivitas dua kali lebih cepat

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Gita Amanda
Pelindo I mengoperasikan fasilitas conveyor yang dipadukan dengan sistem operasi dan teknologi yang terpadu, serta SDM yang ahli. Dengan adanya fasilitas ini, kegiatan bongkar komoditas curah kering menjadi lebih cepat, efektif dan efisien dengan produktivitas dua kali lebih cepat dari sebelumnya.
Foto: Pelindo I
Pelindo I mengoperasikan fasilitas conveyor yang dipadukan dengan sistem operasi dan teknologi yang terpadu, serta SDM yang ahli. Dengan adanya fasilitas ini, kegiatan bongkar komoditas curah kering menjadi lebih cepat, efektif dan efisien dengan produktivitas dua kali lebih cepat dari sebelumnya.

REPUBLIKA.CO.ID, BELAWAN -- PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) meningkatkan fasilitas layanan dan inovasi Terminal Curah Kering dengan pengoptimalan Terminal Curah Kering (TCK) di Pelabuhan Belawan. Salah satunya dengan mengoperasikan fasilitas conveyor yang dipadukan dengan sistem operasi dan teknologi yang terpadu, serta SDM yang ahli. Dengan adanya fasilitas ini, kegiatan bongkar komoditas curah kering menjadi lebih cepat, efektif dan efisien dengan produktivitas dua kali lebih cepat dari sebelumnya.

Pengeoperasian dan pengoptimalan serta inovasi sistem operasional di Terminal Curah Kering di Pelabuhan Belawan bekerjasama dengan PT FKS Solusi Logistik. Layanan ini menggunakan sistem mekanisasi terpadu yang dipantau secara realtime dengan system IT yang terintegrasi. Operasional TCK menggunakan conveyor dimana proses muatan dari kapal dibongkar ke conveyor, dan muatan akan langsung menuju gudang penyimpanan serta  timbangan yang dimonitoring full dengan CCTV. Sebelumnya kegiatan bongkar muat curah kering di Pelabuhan Belawan menggunakan metode truck lossing, dimana barang dibongkar dari kapal langsung dimuat ke armada angkutan (truck) untuk kemudian dibawa (angkut) menuju gudang.

Baca Juga

TCK Pelabuhan Belawan ini juga dilengkapi teknologi Telescopic Chute, yang berfungsi untuk mengurangi penyebaran muatan curah, mengurangi debu dan potensi loss cargo jadi lebih kecil. Teknologi ini merupakan yang pertama kali digunakan di TCK  khusus grain/pangan di Indonesia dan dalam skala besar pertama kali diterapkan di Pelabuhan Belawan. Selain itu, TCK Pelabuhan Belawan juga dilengkapi dengan teknologi magnetic separator, untuk menyaring material besi yang terdapat dalam kargo secara otomatis, sehingga lebih aman.

photo
Pelindo I mengoperasikan fasilitas conveyor yang dipadukan dengan sistem operasi dan teknologi yang terpadu, serta SDM yang ahli. Dengan adanya fasilitas ini, kegiatan bongkar komoditas curah kering menjadi lebih cepat, efektif dan efisien dengan produktivitas dua kali lebih cepat dari sebelumnya. - (Pelindo I)

TCK Pelabuhan Belawan memiliki fasilitas conveyor sepanjang 388 meter dan produktivitas 850 sampai 900 ton per jam, gudang seluas 6.912 meter persegi dengan kapasitas 30 ribu ton, truck loading conveyor sebanyak empat unit dan dermaga dengan daya dukung 2,5 ton per meter persegi.

“Fasilitas TCK Pelabuhan Belawan ini sangat efektif dalam mendukung efisiensi logistik karena dapat memangkas biaya dengan kecepatan bongkar dan  dengan system IT yang terintegrasi dari cargo in hingga cargo out. Selain itu, fasilitas TCK ini juga dapat  meningkatkan nilai tambah bagi pengguna jasa yaitu dengan peningkatan produktivitas bongkar komoditas curah kering sebesar 10 ribu ton per hari sehingga dapat mempercepat alur distribusi barang. Dengan pengoptimalan fasilitas TCK ini, kami menargetkan Pelabuhan Belawan menjadi sentra bongkar muat curah kering di Pulau Sumatera,” terang Direktur Operasi dan Komersial Pelindo 1, Ridwan Sani Siregar, dalam siaran pers.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement