Jumat 13 Sep 2019 00:31 WIB

PKS Usul Tiga Langkah Pengembangan Industri Mobil Nasional

Usulan ini dilontarkan oleh PKS di tengah kemunculan mobil Esemka.

Pabrik Perakitan Esemka. Proses perakitan mobil Esemka di pabrik perakitan Esemka, Boyolali, Jawa Tengah, Jumat (6/9/2019).
Foto: Republika/ Wihdan
Pabrik Perakitan Esemka. Proses perakitan mobil Esemka di pabrik perakitan Esemka, Boyolali, Jawa Tengah, Jumat (6/9/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Bidang Kepemudaan DPP PKS Mardani Ali Sera mengusulkan tiga langkah yang perlu dilakukan pemerintah untuk mengembangkan industri mobil nasional dalam rangka mewujudkan sarana transportasi nasional. Usulan ini dilontarkan oleh PKS di tengah kemunculan mobil Esemka.

"Membangun pusat litbang motor dan mobil nasional, yang mengintegrasikan penguasaan iptek mobil dan motor berkualitas dengan pembangunan industrinya, membuat roadmap. Penguasaan iptek ini menjadi syarat utama ketika pemerintah sungguh-sungguh," kata Mardani dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Kamis (12/9).

Setelah penguasaan iptek, menurut Mardani, maka langkah kedua adalah pemerintah harus memperhatikan kesiapan SDM, infrastruktur dan pemasok bahan baku. Pemerintah, lanjutnya, juga harus membangun industri penyangga sebagai penunjang dan pemasok bahan baku antara dalam negeri, serta jasa keinsinyuran untuk industri mobil dan motor nasional yang akan dibangun.

"Ini agar terbangun ketahanan mata rantai nasional Indonesia yang kokoh," kata politisi yang juga merupakan Anggota DPR RI ini.

Sedangkan untuk langkah terakhir, Mardani mengingatkan untuk dibentuknya aturan hukum yang melindungi dan menjamin terlaksananya peningkatan daya saing melalui proses peningkatan secara terus menerus. Hal tersebut, menurut Mardani, akan dapat memangkas aturan-aturan dan birokrasi yang menghambat tumbuhnya proses inovasi di kalangan industrialisasi transportasi.

Sebelumnya, Wakil Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Bidang Industri Johnny Darmawan mengatakan bahwa produk otomotif Esemka besutan PT Solo Manufaktur Kreasi memerlukan waktu untuk mengisi ceruk pasar otomotif dalam negeri. "Perlu pendalaman dan pengalaman dahulu, seperti halnya merek lain yang ada di Indonesia, butuh waktu puluhan tahun hingga akhirnya muncul brand image. Kalau sekarang masih kecil," katanya.

Menurut Johnny, Esemka perlu membuktikan keunggulannya, baik dari segi ketahanan, purna jual, hingga pelayanan yang diberikan untuk pelanggan di dalam negeri. Di tempat terpisah, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan harga mobil Esemkayang relatif terjangkau dan tingginya kebutuhan mobil berjenis pikap dan special utility vehicle (SUV) di pasar Indonesia, akan membuat produk anak bangsa itu menyaingi mobildari merek dan prinsipal asing yang selama ini menguasai pasar domestik.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement