REPUBLIKA.CO.ID, BADUNG -- Nama Bank Mandiri, satu dari empat perbankan pelat merah rupanya diprakarsai oleh Presiden RI ke-3 Bacharuddin Jusuf Habibie. Bapak teknologi bangsa yang wafat pada Rabu (11/9) kemarin.
Corporate Secretary Bank Mandiri, Rohan Hafas, menuturkan, bank dengan kode emiten BMRI ini lahir dari gabungan empat perbankan. Yakni Bank Bumi Daya, Bank Dagang Negara, Bank Ekspor Impor Indonesia, dan Bank Pembangunan Indonesia.
Rohan mengatakan, empat bank tersebut mengalami kesulitan saat krisis 1998. Pemerintah memutuskan untuk melalukan merger menjadi satu bank yang baru. Pada saat merger itu, BJ Habibie yang menjabat sebagai Presiden RI ke-3 memberikan nama Bank Mandiri.
"Pada suatu rapat dimintakan nama ke Presiden apa nama yamg paling cocok. Pak Habibie menyebut 'Mandiri.' Itu asal usul nama Bank Mandiri pada saat pertama kali dibentuk tahun 1998," kata Rohan saat ditemui di Badung, Bali, Kamis (12/9).
Sesuai namanya, Rohan mengatakan agar bank gabungan ini menjadi sebuah perbankan yang bisa mandiri sekaligus membuat masyarakat mandiri. Tentunya, melalui penyaluran kredit dan kredit mikro untuk pelaku UMKM. Nama Mandiri, kata Rohan, menjadi filosofi bagi bank maupun nasabahnya.
Bagi Bank Mandiri, Rohan mengatakan sosok BJ Habibie memiliki arti khusus. Sebab, Habibie adalah tokoh yang membuka jejak Bank Mandiri pada 21 tahun yang lalu. Habibie, kata Rohan, juga menjadi tokoh di bidang teknologi penerbangan yang tak akan pernah dilupakan sepanjang masa.
"Banyak sekali peninggalan beliau. Bagi bank-bank di Indonesia, Habibie bukan hanya sosok pakar teknologi dirgantara, tapi juga seseorang yang berjasa di bidang perbankan," katanya.