Senin 09 Sep 2019 13:54 WIB

'Musuh' Trump Ini Punya Rencana Besar Tahun Depan

Huawei berpotensi merilis ponsel pintar seri P40 dengan sistem operasi Harmony

Rep: wartaekonomi.co.id/ Red: wartaekonomi.co.id
'Musuh' Trump Ini Punya Rencana Besar Tahun Depan. (FOTO: Reuters/Jason Lee)
'Musuh' Trump Ini Punya Rencana Besar Tahun Depan. (FOTO: Reuters/Jason Lee)

Warta Ekonomi.co.id, Surakarta -- Tahun depan, Huawei berpotensi merilis ponsel pintar seri P40 dengan sistem operasi Harmony, bukan Android. Hal itu dikatakan sendiri oleh salah satu petinggi perusahaan.

Kepala Bisnis Konseumen Huawei, Richard Yu berujar, sistem operasi Harmony siap digunakan untuk perangkat ponsel pintar. Namun, perusahaan belum menggunakannya karena sedang menunggu pemerintah Amerika Serikat (AS) membatalkan larangannya terhadap mereka.

"Harmony siap untuk smartphone," kata Yu kepada wartawan di Eropa Jumat (6/9/2019) lalu, dilansir dari Straits Times, Senin (9/9/2019).

Baca Juga: Walau Ditekan Amerika, Huawei Masih Pede Pamerkan Hal Ini

Larangan itu mencegah perusahaan AS (seperti Google) menyediakan barang dan jasa kepada Huawei. Jika larangan terus berlanjut, potensi pengimplementasian sistem operasi Harmony semakin besar, kata Yu.

Ia menyampaikan, "Bila larangan AS berlanjut, kami mungkin harus mempertimbangkan penggunaan HarmonyOS di smartphone."

Selain itu, Huawei juga telah mempertimbangkan untuk memasarkan prosesor Kirin ke perusahaan lain di industri Internet of Things (IoT) dan robotika. Untuk saat ini, chip itu hanya bisa digunakan dalam produk Huawei.

Chip Kirin 990 akan digunakan pada ponsel pintar Huawei Mate 30, meluncur pada pertengahan September. Prosesor itu mendukung konektivitas 5G bawaan.

Dalam kesempatan yang sama, Yu mengonfirmasi Mate 30 tak akan hadir dengan layanan Google Play, Youtube, dan produk Google lain karena larangan AS. Namun, menurutnya, pengguna dibolehkan mengunduhnya.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement