Senin 09 Sep 2019 05:15 WIB

Runway 3 Soekarno-Hatta Beroperasi, Harga Tiket Bisa Turun?

Sekitar 40 persen beban biaya operasional pesawat berasal dari bahan bakar

Dua orang wisatawan asing tiba di terminal kedatangan internasional Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Jumat (6/9/2019).
Foto: Antara/Fauzan
Dua orang wisatawan asing tiba di terminal kedatangan internasional Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Jumat (6/9/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengoperasian runway atau landas pacu 3 Bandara Soekarno-Hatta diperkirakan bakal berdampak kepada penghematan beban operasional avtur bagi maskapai. Sehingga ke depannya diharapkan juga dapat menurunkan tiket pesawat.

"Manfaat runway 3 ini pertama bagaimana bisa mempersingkat waktu take off (lepas landas) dan landing (mendarat) sehingga terjadi efisiensi," kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dalam jumpa pers di Bandara Internasional Soekarno-Hatta di Tangerang, Ahad (8/9).

Baca Juga

Menhub memaparkan, efisiensi itu juga antara lain dari pergerakan pesawat baik lepas landas maupun mendarat dari sekitar 75 pergerakan per jam menjadi 100 pergerakan per jam. Budi Karya Sumadi juga mengemukakan, dengan efisiensi tersebut juga otomatis akan menghemat avtur.

Sementara itu, Direktur Utama Airnav Indonesia Novie Riyanto mengingatkan bahwa bahan bakar itu adalah sekitar 40 persen dari beban biaya untuk mengoperasionalkan pesawat. Menurut Novie, dengan adanya pengurangan beban operasionalisasi pesawat dan maskapai, maka diharapkan juga berdampak kepada harga tiket untuk tarif pesawat.

Ia mengungkapkan, bahwa berdasarkan suatu diskusi uji coba dengan sejumlah pihak seperti Angkasa Pura II dan maskapai penerbangan, bahwa dengan adanya landas pacu 3 mengakibatkan pesawat lebih cepat mendarat dan ke apron sehingga bisa menghemat biaya operasionalisasi bahan bakar satu pesawat sekitar Rp 75 juta per pesawat.

Sedangkan Direktur Utama AP II Muhammad Awaluddin menyatakan, penambahan landas pacu 3 dipastikan menambah kemampuan dan kapasitas bandara, serta dapat membuat maskapat melakukan penghematan biaya operasionalisasi.

Penghematan itu, ujar dia, karena pesawat yang akan mendarat relatif tidak perlu lagi melakukan holding atau bertahan di udara karena landas pacunya kini ada tiga.

Landasan pacu ketiga tersebut diklaim bisa didarati pesawat berbadan besar, seperti Boeing 777, dengan spesifikasi ketebalan landasan pacu lebih baik yakni PCN 86. Dengan demikian, seluruh landasan pacu bisa didarati pesawat berbadan besar sekaligus menambah kapasitasnya.

Meski landas pacu ini baru memiliki panjang 2.500 meter, tetapi pada November mendatang akan sudah memiliki panjang 3.000 meter dan lebar 60 meter sehingga bisa didarati berbagai jenis pesawat besar.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement