Rabu 04 Sep 2019 13:05 WIB

Moeldoko Ingin Mobil Listrik Digunakan di Ibu Kota Baru

BPPT siap untuk menyiapkan ekosistem mobil listrik dari hulu sampai hilir.

Red: Nur Aini
Wuling E100 jadi salah satu produk andalan dalam pasar mobil  listrik
Foto: Republika/Erik Iskandarsjah Z
Wuling E100 jadi salah satu produk andalan dalam pasar mobil listrik

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengharapkan kendaraan listrik bisa digunakan di daerah calon ibu kota baru di Kalimatan Timur serta daerah-daerah wisata lain di nusantara.

"Sebaiknya mesti mobil listrik, kemarin Pak Presiden menuju ke daerah-daerah wisata di Toba dan daerah-daerah lain diharapkan semua mobil listrik semuanya. Agar wisatawan yang ke sana betul-betul bisa menikmati udara yang bersih," ujar Moeldoko ketika menghadiri Indonesia Electric Motor Show 2019 di Balai Kartini, Jakarta Selatan, Rabu (4/9).

Baca Juga

Menurut Moeldoko, masalah infrastruktur untuk mobil listrik seperti stasiun pengisi daya atau charging station bisa dibangun dan ditempatkan dengan ekosistem yang baik. Yang dimaksud ekosistem baik, ujarnya, adalah bagaimana menyambungkan ketersediaan listrik lalu tempat yang disediakan oleh pemerintah daerah serta teknologi pengisian daya yang dikembangkan oleh Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).

Hal serupa diungkapkan oleh Kepala BPPT Hammam Riza, yang membuka acara tersebut. Menurutnya, BPPT siap untuk menyiapkan ekosistem kendaraan listrik dari hulu sampai ke hilir.

Hal itu harus dilakukan untuk memberikan kenyamanan pengguna agar mayoritas masyarakat bisa menggunakan kendaraan listrik di masa depan. Dia mengakui bahwa Technology Readiness Levels (TRLs) atau tingkat kesiapan teknologi yang dimiliki oleh Indonesia masih tertinggal dari beberapa negara yang sudah melakukan komersialisasi kendaraan listrik.

"Tingkat kesiapan teknologi di dunia sudah di angka delapan atau sembilan jadi siap semua untuk komersialisasi. Indonesia harus mengejar TRL dari produk-produk kendaraan listrik karya anak bangsa agar bisa mencapai TRL delapan atau sembilan," ujar Hammam.

Sebelumnya, Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir mengatakan optimis Indonesia siap memproduksi mobil listrik pada 2020. Pengembangan mobil listrik itu menyusul kesuksesan pengembangan motor listrik Gesits.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement