Selasa 03 Sep 2019 19:07 WIB

Penghuni Lapas Bakal Diberdayakan Jadi Penenun Sarung Goyor

Sarung goyor sudah menembus pasar ekspor.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Dwi Murdaningsih
Penenun (ilustrasi).
Foto: kemendes pdtt
Penenun (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Perindustrian (Kemenperin) akan memberdayakan penghuni lapas menjadi penenun sarung goyor. Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka Kemenperin, Gati Wibawaningsih mengatakan, salah satu sektor IKM yang mengalami masalah regenerasi yakni industri tekstil terutama sarung goyor. Sementara, untuk memproduksi sarung goyor mengandalkan ATBM atau Alat Tenun Bukan mesin. 

"Masalah kedua IKM adalah regenerasi seperti di sarung goyor. Penenunnya itu tidak ada dan dia tidak bisa pakai mesin. Makanya kita mau kerja sama dengan Lapas (lembaga pemasyarakat)," kata Gati di Kementerian Perindustrian, Jakarta, Selasa (3/9). 

Baca Juga

Gati mengatakan, untuk tahap pertama, Kemenperin akan bekerja sama dengan Lapas di Tegal, Jawa Tengah untuk menyediakan tenaga penenun. Ia mengungkapkan, sarung goyor saat ini sudah bisa menembus pasar ekspor sehingga akan sangat berdampak positif jika melibatkan Lapas. 

Adapun kawasan tujuan ekspor sarung goyor saat ini ke negara-negara di Benua Afrika. "Permintaan dari Afrika besar sekali. Kerajinan memang unggulan produk IKM di pasar global. Kedua adalah fesyen muslim karena kita punya etnik, tenun, dan batik," kata dia. 

Sejauh ini, Gati mengatakan, kontribusi IKM terhadap total produk domestik bruto (PDB) mencapai 1,7 persen. Kemenperin fokus pada pengembangan IKM karena memiliki dampak ganda yang amat besar bagi pertumbuhan ekonomi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement