Ahad 01 Sep 2019 12:58 WIB

Gandeng Korea, Bio Farma Segera Luncurkan Produk Lifescience

Bio Farma akan meluncurkan produk plasma yang selama ini 100 persen impor.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Gita Amanda
 Penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) untuk produk lifescience Bio Farma, ditandatangani oleh Direktur Utama Bio Farma, M.Rahman Roestan (Kedua dari Kanan), Perwakilan SK Plasma Choi Yong Jun (Paling kiri), Perwakilan Palang Merah Indonesia (PMI) dr. Linda Lukitari Waseso (Paling kanan). Disaksikan oleh Dirjen Farmasi dan Alat Kesehatan Kemenkes RI, Engko Sosialine Magdalena (Ketiga dari kanan), dan  Directorate General for Global Health Care Ministry of Health and Welfare of South Korea, Kim Hye Seon(Keempat dari kanan).
Penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) untuk produk lifescience Bio Farma, ditandatangani oleh Direktur Utama Bio Farma, M.Rahman Roestan (Kedua dari Kanan), Perwakilan SK Plasma Choi Yong Jun (Paling kiri), Perwakilan Palang Merah Indonesia (PMI) dr. Linda Lukitari Waseso (Paling kanan). Disaksikan oleh Dirjen Farmasi dan Alat Kesehatan Kemenkes RI, Engko Sosialine Magdalena (Ketiga dari kanan), dan Directorate General for Global Health Care Ministry of Health and Welfare of South Korea, Kim Hye Seon(Keempat dari kanan).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- PT Bio Farma yang saat ini sudah bertransformasi menjadi perusahaan lifescience, akan segera meluncurkan produk lifescience berupa produk plasma dalam beberapa waktu kedepan. Menurut Direktur Utama Bio Farma, M Rahman Roestan, produk plasma merupakan turunan dari plasma darah seperti produk albumin, imunoglobulin, dan faktor VIII, yang dapat digunakan untuk pengobatan beberapa penyakit. Saat ini produk plasma yang beredar di Indonesia masih 100 persen impor dari luar negeri.

Produk plasma yang akan mulai dipasarkan pada tahun 2020 ini, akan diawali dengan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) tiga pihak. Yakni,  Bio Farma, Palang Merah Indonesia (PMI), dan perusahaan produk plasma asal Korea Selatan, SK Plasma.

Baca Juga

Penandatanganan MoU ini, merupakan bagian dari kesepakatan kerja sama antara Kemeterian Kesehatan Republik Indonesia dengan Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan Korea Selatan dalam  implementasi Joint Working Group (JWG) on Health antara Indonesia dan Korea Selatan.

Penandatanganan ini dilaksanakan pada tanggal 30 Agustus 2019 oleh Direktur Utama Bio Farma, M Rahman Roestan, Pelaksana Harian Ketua Umum PMI, Ginandjar Kartasasmita, dan CEO SK Plasma Yun-ho Kim, dan disaksikan oleh Dirjen Farmasi dan Alat Kesehatan Kemenkes RI, Engko Sosialine Magdalena, dan  Directorate General for Global Health Care Ministry of Health and Welfare South Korea, Kim Hye Seon.

Dalam kerja sama Bio Farma, PMI dan SK Plasma diharapkan dapat mendukung pemerintah dalam penyediaan produk dimana saat ini kebutuhan Indonesia dengan jumlah penduduk 270 juta sangat tinggi dibandingkan dengan ketersediaan dengan produk yang diperoleh dari impor. Untuk menjaga kualitas produk, kerja sama ini tentu akan melibatkan badan pengawas obat dari masing-masing negara.

Menurut Rahman Roestan, kerja sama dengan SK Plasma akan berbagi pengetahuan dan pengalamannya dalam hal memproduksi plasma produk kepada Bio Farma melalui alih teknologi yang terbagi menjadi tiga tahap.

Tahap pertama, kata dia, Bio Farma akan melakukan kerja sama product partnership dengan SK Plasma, untuk memasarkan produknya di Indonesia, dan secara paralel akan dilakukan tahap kedua. Yakni, melalui skema kerja sama toll-manufacturing paling cepat pada tahun 2020. Tahap selanjutnya, Bio Farma diharapkan akan mampu secara mandiri untuk melakukan fraksionasi produk plasma dengan memproduksi produk secara mandiri di Indonesia.

"Kami menargetkan paling cepat pada tahun 2025, Indonesia akan secara mandiri mampu untuk membuat produk sendiri melalui Bio Farma," katanya.

Kemandirian ini, kata dia, akan diwujudkan melalui kolaborasi dengan salah satu perusahaan yang ada di Korea Selatan, yakni SK Plasma, melalui mekanisme toll-manufacturing paling cepat tahun 2020, sambil menunggu fasilitas produksi selesai dibangun. "Dan pada tahun yang sama, kami berencana akan memasarkan produk plasma dari SK Plasma, untuk mulai mengisi kebutuhan produk di dalam negeri", kata Rahman.

Rahman mengatakan, Bio Farma sebagai BUMN akan hadir untuk negeri dalam menyediakan produk plasma dengan harga yang terjangkau dan  tetap memperhatikan aspek kualitas, keamanan dan khasiat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement