REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pertanian (Kementan) memprediksi luas panen tahun ini lebih besar dibanding tahun sebelumnya. Hal itu seperti di Kabupaten Demak, sejak Agustus 2019, panen kacang hijau telah dimulai.
Berdasarkan catatan Dinas Pertanian Demak, luas tanam kacang hijau hingga Juli 2019 mencapai 3.837 hektare. Luasan tanam tersebut diklaim lebih besar jika dibandingkan luasan tanam di tahun lalu. "Jumlah tersebut hampir dua kali lipat dari luas tanam di tahun 2018," ujar Direktur Aneka Kacang dan Umbi Kementan Amirudin Pohan dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Ahad (1/9).
Berdasarkan data yang dihimpun Kementan, pada 2018 produksi kacang hijau di Demak mencapai 37.435 ton dengan rata-rata produktivitas sebesar 1,4 ton per hektare. Amirudin pun mengharapkan tahun ini angka tersebut dapat meningkat mengingat seiring peluang pasar yang cukup besar.
"Saya kira semangat petani setempat membudidaya kacang hijau ini dipicu harga jualnya yang cukup tinggi," ujarnya.
Amirudin pun mengakui kacang hijau di Demak memiliki peluang yang besar untuk dikembangkan sebagai komoditas ekspor lantaran pasar global cukup menyukai komoditas tersebut. Amirudin menegaskan kelebihan varietas Vima atau kacang hijau selain umur tanam yang tidak panjang yakni sekitar 57 hari, produktivitasnya pun cukup tinggi. Produktivitas komoditas itu bisa mencapai 2,4 ton per hektare. Mendukung hal tersebut Kementan menurutnya sejak 2019 sudah mengalokasikan bantuan budidaya kacang hijau di Jawa Tengah seluas 2.000 hektare.
Kepala Dinas Kabupaten Demak Hari menyatakan, petugas Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Demak mengakuu harga jual tahun ini cukup tinggi yakni Rp 13.500 ler kilogram (kg). Harga yang cukup menjanjikan tersebut menurutnya yang membuat petani Demak lebih berminat menanam kacang hijau.
"Pemeliharaan kacang hijau lebih mudah, tidak perlu penerapan pupuk yang banyak, jadi biaya pemeliharannya pun tidak berlebihan," ujarnya.