REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN), berkomitmen untuk mendukung program pemerintah dalam mewujudkan kemandirian energi melalui optimalisasi pemanfaatan gas bumi di dalam negeri. Hal itu akan diwujudkan PGN melalui pembangunan dan pengembangan berbagai infrastruktur gas bumi yang mampu menjangkau semua segmen pasar.
Sekretaris Perusahaan PGN Rachmat Hutama menjelaskan, sebagai subholding gas, PGN akan mengambil peran di depan dalam program percepatan dan transformasi energi dari minyak bumi ke gas bumi. Kebijakan ini juga menjadi bagian dari perwujudan bauran energi gas bumi sebesar 22 persen pada 2025 dan 24 persen pada 2050.
"Bertambahnya populasi, meningkatnya aktivitas ekonomi, dan perubahan gaya hidup ke green energy akan mendorong kebutuhan gas bumi akan semakin besar. Komitmen PGN adalah menyediakan energi baik gas bumi untuk rumah tangga dan para pelaku usaha dari berbagai sektor industri," jelas Rachmat Hutama usai RUPSLB PGN di Jakarta, Jumat (30/8), seperti dalam siaran persnya.
Dalam rangka mewujudkan penyediaan energi gas bumi, program pembangunan infrastruktur yang akan dibangun diantaranya; membangun jaringan pipa distribusi sepanjang 500 km, pipa transmisi 528 km, 7 LNG filling station untuk truk atau kapal, 5 FSRU, 3,59 juta sambungan rumah tangga, dan 17 fasilitas LNG untuk mensuplai kebutuhan berbagai segmen konsumen.
Melalui sinergi dengan PT Pertamina Gas (Pertagas) dan entitas anak usahanya, PGN saat ini telah menjadi salah satu perusahaan energi gas bumi terbesar di ASEAN. Melalui upaya pemenuhan pasokan gas berbagai sumber dan dukungan infrastruktur yang akan dibangun, PGN berharap dapat menjadi perusahaan energi kelas dunia yang mampu memenuhi kebutuhan energi dalam negeri secara efisien.
"Strategi PGN ini sejalan dengan program pembangunan pemerintah dengan membangun berbagai infrastruktur untuk membuka akses daerah dan menumbuhkan sentra-sentra ekonomi baru. Gas bumi bukan lagi sebagai komoditas tapi sebagai bagian dari alat produksi yang akan memberikan nilai tambah yang lebih besar bagi ekonomi nasional," jelas Rachmat.
Rachmat menambahkan, sampai semester I 2019 PGN telah menyalurkan gas bumi sebesar 2.938 BBTUD. Rinciannya, volume gas distribusi sebesar 932 BBTUD, dan volume transmisi gas bumi sebesar 2.006 BBTUD. PGN mjelayani lebih dari 350 ribu pelanggan dengan cakupan infrastrukur pipa gas bumi sepanjang lebih dari 10 ribu km, termasuk jaringan gas untuk melayani sektor rumah tangga sepanjang lebih dari 3800 km.
"Infrastruktur gas bumi merupakan investasi jangka panjang dengan risiko pasokan dan pasar yang belum terjamin. Namun risiko itu diambil PGN sebagai pionir pemanfaatan gas bumi agar ketahanan energi nasional semakin kokoh," tambah Rahmat.
RUPSLB PGN di Jakarta, Jumat (30/8).
Dalam RUPSLB hari ini pemegang saham memutuskan beberapa hal sebagai berikut :
Memberhentikan pengurus Perseroan sebagai berikut :
Komisaris : Mohamad Ikhsan
Direktur Keuangan : Said Reza Pahlevy
Direktur Komersial : Danny Praditya
Direktur Infrastruktur dan Teknologi : Dilo Seno Widagdo
Mengangkat pengurus Perseroan sebagai berikut :
Direktur Infrastruktur dan Teknologi : Redy Ferryanto
Direktur Keuangan : Arie Nobelta Kaban
Direktur Komersial : Dilo Seno Widagdo
Komisaris Independen : Christian H. Siboro
Dengan demikian berikut susunan Komisaris dan Direksi PGN yang baru :
Susunan Direksi
Direktur Utama : Gigih Prakoso Soewarto
Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis : Syahrial Mukhtar
Direktur SDM dan Umum : Desima E. Siahaan
Direktur Infrastruktur dan Teknologi : Redy Ferryanto
Direktur Keuangan : Arie Nobelta Kaban
Direktur Komersial : Dilo Seno Widagdo
Susunan Komisaris
Komisaris Utama : IGN Wiratmaja Puja
Komisaris : Luky Alfirman
Komisaris : Mas’ud Khamid
Komisaris Independen : Paiman Rahardjo
Komisaris Independen : Kiswodarmawan
Komisaris Independen : Christian H. Siboro