REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Koperasi dan UKM optimistis ke depan, generasi milenial atau kalangan anak muda akan semakin meminati dunia koperasi. Sehingga diharapkan soko guru perekonomian itu juga bisa semakin melesatkan kinerja perekonomian nasional.
"Saya optimistis ke depan koperasi makin diminati kalangan generasi milenial," kata Sekretaris Kemenkop dan UKM, Rully Indrawan, dalam keterangan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Kamis (29/8).
Menurut Rully, hal tersebut antara lain karena saat ini dinilai sudah semakin banyak anak muda yang kreatif sekaligus sudah berkecimpung di dunia koperasi di Tanah Air. Rully juga mengapresiasi penyelenggaraan berbagai aktivitas yang terkait dengan anak muda dan koperasi, seperti dengan peluncuran Koperasi Praja 2019 yang digelar di Jakarta, Rabu (28/8).
Ia menambahkan, koperasi saat ini tengah berada dalam fase menghadapi tantangan untuk melakukan reposisi. Fase ini menjadi sangat penting sebagai persiapan berikutnya menghadapi tantangan kebangkitan eksistensi organisasi koperasi.
Saat ini, ujar dia, koperasi tidak lagi hanya bercirikan berbentuk badan hukum koperasi, tetapi harus dikembangkan dalam spirit kolaborasi. Ini akan menjadi pondasi perubahan model bisnis saat ini yakni Ekonomi Kolaborasi.
Sementara itu, Chairman Multi Inti Sarana (MIS) Group Tedy Agustiansjah menyatakan, saat ini isu revolusi industri 4.0 menuntut setiap badan usaha untuk mampu mengikuti perkembangan. Revolusi terjadi dengan fokus pada Internet of Things (IoT) dan Artificial Intellegence (AI).
Oleh karena itu, menurut Tedy, diperlukan gebrakan untuk mendorong kalangan milenial memberikan terobosan baru di dunia koperasi dan bisnis model yang memanfaatkan teknologi untuk mengembangkan usaha ke depannya. "Kami percaya bahwa koperasi akan selalu menjadi pilar ekonomi bangsa Indonesia. Bahkan, saat ini terasa sangat relevan dengan esensi bisnis zaman now, yaitu Ekonomi Kolaborasi," kata Tedy.