Jumat 23 Aug 2019 12:47 WIB

Menko Darmin Ingin UKM Bisa Jangkau Pasar Modal

Memberi kemudahan UKM masuk ke pasar modal menjadi strategi pendalaman pasar.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Friska Yolanda
Karyawan beraktivitas di dekat layar pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (20/8/2019).
Foto: Antara/Reno Esnir
Karyawan beraktivitas di dekat layar pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (20/8/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution berharap usaha kecil dan menengah (UKM) bisa mendapatkan pembiayaan dari pasar modal. Menurut Darmin, pasar modal seharusnya menjadi alternatif pembiayaan bagi semua perusahaan baik besar maupun kecil. 

Darmin meminta Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bursa Efek Indonesia (BEI) selaku regulator bisa membuat aturan atau sistem yang lebih sederhana bagi UKM untuk masuk pasar modal. Pemerintah sendiri saat ini sedang mengkaji pemberian relaksasi bagi perusahaan dengan aset kecil dan menengah untuk bisa masuk pasar modal. 

"Kalau itu dilakukan maka pasar modal bukan cuma untuk yang berumah di atas awan, bagi yang bermukin di bumi juga bisa masuki pasar modal," kata Darmin dalam acara Capital Market Summit & Expo 2019, Jumat (23/8).

Menurut Darmin, memberi kemudahan bagi UKM ini tentunya dapat menjadi salah satu strategi pendalaman pasar modal. Di samping upaya-upaya yang telah ditempuh selama ini, seperti pengintegrasian sistem penyampaian dokumen kepada OJK dan BEI. 

photo
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution

Darmin menilai perjalanan pasar modal Indonesia selama 42 tahun terakhir patut mendapatkan apresiasi. Sejak diaktifkan kembali pada 1977 nilai kapitalisasi pasar terus tumbuh signifikan. 

"Pada waktu itu kapitalisasi pasar baru Rp2,73  miliar, kini kapitalisasi pasar kita telah tumbuh sebesar 2600 kali dengan nilai Rp7.173 triliun," ungkap Darmin. 

Sementara itu pada periode yang sama Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) juga tumbuh 6280 persen dari yang awalnya berada di level 98 pada 1977, saat ini sudah berada di level 6.253 per 21 agustus 2019. Selain itu, jumlah single investor identification (SID) pun sekarang sudah menembus 1 juta orang. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement