Rabu 21 Aug 2019 15:54 WIB

Taipan Hong Kong Beli Perusahaan Pub Inggris Rp 79 Triliun

Jika bisa dibilang, harga kesepakatan tersebut terlampau mahal.

Rep: Clara Aprilia Sukandar(Warta Ekonomi)/ Red: Clara Aprilia Sukandar(Warta Ekonomi)
Taipan Hong Kong Beli Perusahaan Pub Inggris Rp79 Triliun. (FOTO: Bloomberg/Justin Chin)
Taipan Hong Kong Beli Perusahaan Pub Inggris Rp79 Triliun. (FOTO: Bloomberg/Justin Chin)

Perusahaan real estate yang dimiliki orang terkaya Hong Kong Li Ka-shing baru saja membeli perusahaan rantai pub dan pembuat bir asal Inggris Greene King dengan harga super mahal.

Bahkan, harganya melebihi nilai perusahaan itu sendiri. Perusahaan milik Li adalah CK Asset Holdings. Mereka membeli Greene King senilai 4,6 miliar poundsterling atau 5,6 miliar dolar AS atau sekitar Rp 79,52 triliun.

Jumlah tersebut ternyata setotal dengan utang yang dimiliki oleh Greene King. Jika bisa dibilang, harga kesepakatan tersebut terlampau mahal.

Baca Juga: Mohon Perdamaian, Orang Terkaya Hong Kong Tulis Puisi

CKA membeli perusahaan ini karena menganggap Greene King memiliki karakteristik yang stabil serta kemampuan menghasilkan arus kasnya kuat.

"Strategi CKA adalah mencari bisnis dengan karakteristik yang stabil dan tangguh serta kemampuan menghasilkan arus kas yang kuat. Pub Inggris dan sektor pembuat bir punya karakteristik ini," kata George Colin Magnus, Kepala Unit CKA yang bertanggung jawab atas akuisisi tersebut.

Greene King didirikan pada 1799. Perusahaan mengoperasikan lebih dari 2.700 pub, restoran, dan hotel di seluruh Inggris, Wales, dan Skotlandia. Perusahaan juga mempekerjakan sekitar 38.000 orang.

Baca Juga: Selamat Tinggal! Orang Kaya di Hong Kong Kehilangan Status Miliarder

Total pendapatan tahunan mereka mencapai sekitar 2,2 miliar poundsterling sekitar 2,7 miliar dolar AS. Sementara CK Asset Holdings adalah salah satu pengembang properti Hong Kong.

Li sendiri sebagai pemilik telah menjadi penasihat senior perusahaan sejak 2018. Saat itu dia pensiun dari bisnis yang dibangunnya. Keluarga dan kepercayaannya masih memiliki lebih dari 32 persen saham perusahaan.

 

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement