REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) berjanji memfasilitasi pelaku usaha lokal untuk bisa merambah pasar luar negeri. Saat membuka Hari Diskon Belanja (HBD) Indonesia 2019 di Senayan City, Kamis (15/8) petang, Jokowi meminta Himpunan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) untuk menyeleksi merek-merek lokal yang siap dibawa ke pasar dunia.
Pemerintah, ujar Jokowi, siap membantu merek-merek lokal yang sudah memiliki desain dan kemasan berstandar internasional untuk bisa dipromosikan di luar negeri. Presiden menyebutkan, promosi merek lokal ke luar negeri bisa didanai dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
"Misalnya, cari mal strategis di Kuala Lumpur, Hong Kong, Manila, Vietnam. Mal yang tempatnya strategis, kuasai separuhnya, isi dengan merek-merek kita. Pemerintah akan bantu," kata Jokowi.
Jokowi lantas berbicara mengenai teknik pemasaran atau branding yang berhasil dilakukan negara tetangga, Thailand. Negara tersebut dianggap mampu membangun citra produk dengan baik. Presiden pun bercerita, dirinya kerap menemukan restoran masakan khas Thailand di banyak negara. Sedangkan keberadan restoran dengan citarasa Nusantara terbilang sedikit di luar negeri.
"Mestinya kayak Sari Ratu (restoran masakan Minang) ada di mana-mana. Yang saya tahu baru ada di Singapura dan Kuala Lumpur," kata Presiden.
Jokowi meminta Hippindo untuk benar-benar melakukan kajian yang baik untuk bisa membawa produk lokal mendunia. Merek-merek lokal, kata Jokowi, diyakini mampu mengerek kesuksesan Usaha Kecil Menengah (UKM), lantaran sebagian pasokan produk diambil dari pelaku industri rumahan.
Sementara itu, Ketua Umum Hippindo Budiharjo Iduansjah menambahkan bahwa Indonesia sudah memiliki merek lokal yang berhasil merambah pasar dunia. Beberapa merek lokal tersebut antara lain JCo dengan produk donat dan kopi yang mampu membuka gerai di Arab Saudi, Alfamart sebagai jaringan ritel yang sudah membuka beberapa gerai di luar negeri, dan Sari Ratu yang juga telah membuka cabang di negara tetangga.
"Kami menyadari, kami sebagai lokomotif menarik gerbong-gerbong supplier, produsen, distributor, itulah bedanya retailer Indonesia dengan negara lain. Retailer Indonesia di belakangnya banyak UKM. Retailer maju, semuanya ikut ketarik," jelasnya.