Kamis 15 Aug 2019 13:36 WIB

Cerita Mulia Perjalanan Karier CEO GoPay

Layanan keuangan nontunai yang diinisiasi oleh Aldi Haryopratomo, CEO GoPay.

Rep: Clara Aprilia Sukandar(Warta Ekonomi)/ Red: Clara Aprilia Sukandar(Warta Ekonomi)
Cerita Mulia Perjalanan Karier CEO GoPay. (FOTO: Sufri Yuliardi)
Cerita Mulia Perjalanan Karier CEO GoPay. (FOTO: Sufri Yuliardi)

Hidup di era cashless seperti saat ini membuat masyarakat familiar dengan GoPay. Layanan keuangan nontunai yang diinisiasi oleh Aldi Haryopratomo, CEO GoPay.

Sebelum bergabung dengan Go-Jek. Aldi membangun dan mengembangkan PT RUMA (Rekan Usaha Mikro Anda) atau biasa disebut Mapan. PT RUMA merupakan perusahaan yang menjual produk furniture yang di tahun 2017 diakuisisi oleh Go-Jek.

Dari awal karier, Aldi berpikir bagaimana caranya memberi akses layanan keuangan untuk orang, terutama bagi yang kurang mampu. Ia mengaku banyak orang yang ingin memiliki beragam furniture, bahkan rumah, namun kendalanya tidak memiliki keuangan yang cukup. Jika memilih kredit, harga barang pun melambung tinggi.

Baca Juga: GoPay atau OVO yang Paling Banyak Digunakan di Indonesia?

"Jadi dulu gue jualan furniture. Karena walaupun sekarang gue di GoPay, sebelumnya gue di Arisan Mapan. Jadi banyak loh orang yang mau beli furniture, beli panci, sprei itu masih kredit, karena enggak mampu bayar cash," ungkapnya dalam video YouTube @skinnyindonesian24.

Untuk itu, Aldi membantu mereka yang kesulitan melalui Mapan. Ia membantu mereka yang membuntuhkan untuk membuat kelompok beranggotakan lima orang atau lebih. Lalu, setiap orang membayar setiap bulannya dan satu orang bisa mendapatkan barang di bulan itu. Berjalanan seperti itu terus sampai semua anggota memiliki barang.

Memasuki perusahaan diakusisi oleh Go-Jek, Aldi ingin menyiasati memberikan akses keuangan bagi masyarakat kecil agar setara dengan masyarakat menengah, khususnya dalam keuangan formal, seperti bank.

Baca Juga: Pria Ini Kaya Raya Berkat LinkedIn, Simak Kisahnya

Menurutnya, kehadiran GoPay menjadi solusi bagi mereka untuk bisa memiliki akses tersebut, seperti untuk kredit rumah, diperlukan semacam slip gaji atau laporan keuangan usaha. Dengan menggunakan GoPay, laporan keuangan bisa langsung tercatat sehingga bisa menjadi alat bukti untuk mengajukan pembiayaan.

Aldi menambahkan, kehadiran GoPay ingin membantu para pengusaha-pengusaha kecil supaya bisa berkembang menjadi perusahaan besar. Diakuinya, menjadi perusahaan besar tentu memiliki banyak tantangan, salah satunya adalah permodalan untuk pengembangan bisnis.

"Misal kalau mereka mau buka cabang, terus minta pinjaman, enggak bisa karena tidak ada sejarah transaksinya. Tapi kalau pakai GoPay kan sudah ada transaksinya," ujarnya.

Dalam tayangan tersebut, Andovi da Lopez & Jovial da Lopez mengikuti keseharian CEO GoPay dan melihat apakah Aldi benar-benar bisa hidup Tanpa cash, hanya mengandalkan saldo GoPay. Ternyata hasilnya sangat menarik. Mulai dari membeli makan di rumah makan, ke toilet umum hingga belanja di supermarket Aldi bisa membuktikan dalam keseharian bisa mengandalkan transaksi lewat GoPay.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement