Kamis 15 Aug 2019 11:17 WIB

Gara-gara 737 MAX, Boeing Co Tunda Rilis Jet 777 X

Penerbangan Pertama Jet 777 diundur menjadi 2020.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Friska Yolanda
SAHAM BOEING. Pialang melakukan aktivitas di New York Stock Exchange, Senin (11/3). Saham Boeing Co anjlok menyusul jatuhnya pesawat Ethiopian Airlines yang menggunakan tipe 737 MAX 8.
Foto: AP Photo/Richard Drew
SAHAM BOEING. Pialang melakukan aktivitas di New York Stock Exchange, Senin (11/3). Saham Boeing Co anjlok menyusul jatuhnya pesawat Ethiopian Airlines yang menggunakan tipe 737 MAX 8.

REPUBLIKA.CO.ID, SAN FRANCISCO -- Boeing Co telah menunda perilisan jet 777X widebody, dampak terbaru dari krisis yang sedang berlangsung seputar jet 737 MAX. Penundaan baru terjadi ketika pengandangan Boeing 737 MAX memasuki enam bulan pada Agustus, dan ketika pembuat pesawat terbesar dunia menghadapi penundaan mesin pada 777X widebody, memundurkan jadwal penerbangan pertama 777-9 menjadi ke 2020.

Penundaan 777-8 yang lebih panjang akan menghambat kemampuan Boeing untuk menyediakan pesawat yang sesuai dengan jadwal untuk Qantas Airways Ltd, rencana untuk penerbangan Sydney-London non-stop selama 21 jam. Maskapai penerbangan Australia berharap untuk pengiriman pertama pesawat pada tahun 2022 dan peluncuran penerbangan komersial terpanjang di dunia pada tahun 2023.

Baca Juga

"Kami meninjau jadwal program pengembangan kami dan kebutuhan pelanggan 777X kami saat ini dan memutuskan untuk menyesuaikan jadwal," kata juru bicara Boeing Paul Bergman, Rabu (14/8). Dia menambahkan bahwa pabrikan AS itu tetap berkomitmen untuk 777-8.

Situs web Air Current pertama kali melaporkan penundaan tersebut. Web tersebut mengatakan model 777-8 dengan 350 kursi bahwa penerbangan jarak jauh pertamanya telah dijadwalkan untuk memasuki layanan pada tahun 2022 setelah kedatangan 777-9 pada tahun 2020.

Keputusan itu secara efektif berarti para insinyur Boeing telah membekukan pekerjaan pengembangan pada versi ultra-long-range dari 777X. Penundaan jadwal dapat membahayakan persaingan dengan saingan berat Eropa, Airbus SE untuk pasar perjalanan jarak jauh.

Airbus, yang menawarkan versi jarak jauh A350-1000-nya, dan Boeing telah mengajukan penawaran terbaik dan final mereka ke Qantas untuk pesawat yang mampu menempuh rute Sydney-London 17.000 km, kata juru bicara Qantas. "Kami masih berharap untuk membuat keputusan pada akhir tahun kalender ini," kata jubir Qantas.

Usulan Boeing termasuk "opsi menarik" untuk membantu menangani penundaan 777-8 karena sangat tertarik untuk tetap dalam persaingan. Juru bicara Airbus mengatakan rincian pembicaraannya dengan Qantas tetap rahasia tetapi A350 adalah "solusi sempurna" untuk memenuhi kebutuhan maskapai tersebut.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement