Ahad 11 Aug 2019 11:45 WIB

BI: Produk UMKM Indonesia Diminati di Singapura

Indonesia baru memasok sekitar lima persen produk UMKM ke ritel store di Singapura

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Nidia Zuraya
Singapura
Singapura

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta memfasilitasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang berada di wilayah menuju pasar ekspor. BI Jakarta kerja sama dengan Komunitas Tangan Diatas (TDA) melalui program UMKM Go Eksport dan Go Digital.

Program ini terdiri dari berbagai kegiatan diantaranya rekrutmen UMKM binaan, capacity building, pendampingan dan pemasaran. Kepala Divisi Pengembangan Ekonomi, Djoko Raharto menyampaikan sekitar 500 UMKM telah direkrut.

Baca Juga

"Namun dari 500 UMKM ini akan dipilih hanya 100 UMKM yang akan mengikuti program UMKM Go Eksport dan Go Digital KPw Bank Indonesia DKI Jakarta," katanya dalam siaran pers yang diterima Republika, Ahad (11/8).

Selanjutnya untuk fasilitasi pemasaran ekspor, BI Jakarta juga telah menandatangani Nota Kesepahaman dengan TDA sebagai mitra pelaksana program Go Eksport KPw BI DKI Jakarta, dengan Business Indonesia Singapore Association (BISA). Penandatanganan dilakukan pada tanggal 12 Juli 2019 di Pameran Karya Kreatif Indonesia (KKI) 2019 lalu.

    

Sebagai tindaklanjut dari penandatanganan MoU ini, telah dilaksanakan pameran produk kuliner food & Beverage UMKM DKI Jakarta di acara pameran produk halal di Grandbite@Grandstand, Singapura pada tanggal 1 – 4 Agustus 2019 lalu. Pada kegiatan ini selain UMKM TDA, juga turut berpartisipasi UMKM dibawah koordinator Indonesia In Your Hand dan Dekranasda DKI Jakarta.

Partisipasi UMKM pada kegiatan pameran merupakan kerjasama KPw BI DKI Jakarta dengan KPw BI Singapura, BISA dan Suchi Singapura. Ini adalah lembaga inkubasi yang memfilter produk halal, dan memastikan kesesuaian label dan kemasan produk untuk masuk pasar Singapura.

Penyelenggara pameran yaitu HAO Mart yang merupakan retail store di Singapura. Pameran juga diikuti oleh UMKM Jatim, dan UMKM Batam dibawah koordinasi KPw Jatim dan Forum UMKM Jatim serta KPw Batam. 

Kegiatan pameran dimanfaatkan oleh UMKM untuk menjajaki pasar Singapura, dan menindaklanjuti kerjasama dengan BISA dan HAO Mart. "Dari kegiatan pameran diketahui ternyata produk Indonesia banyak diminati warga Singapura," kata Djoko.

Pada kesempatan yang sama, KPw BI DKI Jakarta dan TDA juga melaksanakan kegiatan berjejaring dengan KBRI Singapura, NTUC Singapura dan Pos TKI serta jaringan retail lainnya seperti toko Indo di Singapura. Pameran di Grand Stand dikuti oleh beberapa negara di antaranya Indonesia, Malaysia, Brunei, Thailand, Spanyol dan Singapore sebagai tuan rumah.

 

UMKM Indonesia dan stakeholder Singapura melaksanakan kerja sama untuk masuk kepasar retail HAO Mart. Omset dari HAO mart yakni sekitar 30 juta dolar Singapura. Selama ini 60 persen produk HAO Mart dipasok dari Malaysia.

"Indonesia baru memasok sekitar lima persen saja, dengan demikian masih banyak peluang," katanya. Dan kedepannya, NTUC juga bisa dipertimbangkan Singapura sebagai Hub pemasaran ke negara lain disekitarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement