Senin 05 Aug 2019 09:32 WIB

Restoran Sidoarjo Hemat Rp 12 Juta Per Bulan Pakai Gas Bumi

PGN terus meningkatkan pemanfaatan gas bumi untuk masyarakat.

PT Perusahaan Gas Negara (PGN).
Foto: PGN
PT Perusahaan Gas Negara (PGN).

REPUBLIKA.CO.ID, SIDOARJO -- PT Perusahaan Gas Negara (PGN) terus memperluas pemanfaatan gas bumi untuk masyarakat. Pelanggan PGN terus bertambah termasuk pelanggan komersial seperti restoran, hotel dan rumah sakit yang ada di Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur.

Di Sidoarjo, pelanggan komersial yang telah menikmati manfaat gas bumi ada sekitar 9 pelanggan, salah satunya adalah Qen-ndi Garden Resto & Grill. Restoran di Taman Pinang Indah ini telah tersambung dan teraliri gas bumi sejak bulan November 2018. Dan restoran ini termasuk pelanggan komersial yang pertama di Sidoarjo.

Baca Juga

"Manfaat yang kami rasakan sangat banyak, baik dari sisi operasional ataupun kinerja perusahaan. Bahkan karena biaya bahan bakar menjadi berkurang banyak, pemilik Qen-ndi akhirnya akan menaikkan gaji karyawan di tahun ini," ungkap Operasional Manager Qen-ndi Garden Resto & Grill sidoarjo,Yuniarto Setiawan.

Keputusan untuk menaikkan gaji karyawan tersebut setelah melakukan evaluasi kinerja pasca penggunaan gas bumi dalam proses produksi, menggantikan elpiji. Ia mengaku, selisih biaya bahan bakar elpiji dengan gas bumi sangat besar bisa mencapai sekitar 70 persen.

Kalau dulu, saat menggunakan elpiji, biaya bahan bakar rata-rata mencapai Rp 18 juta per bulan. Sekarang biaya itu tinggal Rp 3 juta hingga Rp 4 juta per bulan.

Selain murah, penggunaan gas bumi juga tidak terbuang, beda dengan elpiji. Kalau kami membeli elpiji 50 kilogram, yang bisa digunakan hanya sekitar 85 persen hingga 90 persen, sisanya terbuang karena membeku.

"Padahal harga elpiji 50 kilogram saat ini mencapai Rp 600 ribu ," katanya.

Jika dikonversi ke rupiah, kata dia, efisiensi tersebut rata-rata bisa mencapai Rp 12 juta per bulan atau sekitar Rp 144 juta per tahun. Dengan kondisi tersebut, maka pihaknya bisa berbuat banyak untuk perusahaan, di antaranya bisa menekan harga jual saat harga bahan baku melonjak.

"Perusahaan menjadi semakin sehat dan kesejahteraan karyawan jadi semakin bagus. Di sisi lain, penggunaan gas bumi juga meringankan beban karyawan, karena tidak ada lagi pekerjaan mengangkat tabung atau memantau isi tabung sebab gas akan secara otomatis mengalir dari pipa saat kompor dinyalakan," ujarnya.

Sales Area Head PGN Sidoarjo Agus Mustofa Hadi mengatakan sebelumnya, jumlah pelanggan komersial di Sidoarjo masih sekitar 9 perusahaan. Sebab, penetrasi ke pelanggan komersial baru dilakukan PGN Area Sidoarjo di tahun 2018, yaitu di klaster Taman Pinang.

Saat ini, kata dia, ada 10 pelanggan komersial baru di klaster Taman Pinang yang telah mengajukan pemasangan gas bumi PGN. Tahun ini PGN juga akan menyambungkan pipa gas bumi ke klaster UMKM yang ada di daerah Juanda.

"Sekitar 1 kilometer dari ujung pipa jaringan milik PGN di Tambak Sawah. Selain pelanggan komersial, di sana juga ada beberapa pelanggan industri yang akan kami gandeng," katanya.

Menurutnya, langkah tersebut dilakukan karena PGN memiliki keinginan seluruh segmen masyarakat bisa terlayani gas bumi. "Keinginan kedua yaitu membantu pemerintah untuk melaksanakan konversi dari elpiji ke gas bumi sehingga bisa menekan angka subsidi," ujarnya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement