Ahad 28 Jul 2019 16:39 WIB

Ini yang Diizinkan Menkominfo untuk Traveloka dan Tokopedia

Traveloka dan Tokopedia hanya diizinkan mengembangkan proses bisnis travel umroh

Rep: Redaksi WE Online(Warta Ekonomi)/ Red: Redaksi WE Online(Warta Ekonomi)
Menkominfo Buat Traveloka dan Tokopedia Gigit Jari. (FOTO: Tanayastri Dini Isna)
Menkominfo Buat Traveloka dan Tokopedia Gigit Jari. (FOTO: Tanayastri Dini Isna)

Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Rudiantara menegaskan kedua raksasa startup Traveloka dan Tokopedia hanya diizinkan untuk mengembangkan proses bisnis dari travel umroh ke dalam bentuk digital.

Hal tersebut sekaligus melarang perusahaan startup untuk menjadi penyelenggara umroh.

“Mereka tak akan menjadi agen travel umroh online,” ujarnya belum lama ini.

Baca Juga: Traveloka Luncurkan Fitur Multikota, Apa Kegunaannya?

Baca Juga: Modalku Kasih Akses Pinjaman Modal ke Pedagang Tokopedia hingga Rp300 Juta

Lanjutnya, ia memastikan keduanya tidak akaan mematikan agen travel umroh konvensional yang termasuk dalam Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umroh (PPIU).

“Ini seharusnya kekhawatirannya (agen travel umroh konvensional) jadi hilang. Kan bukan PPIU, kalau dia PPIU baru artinya bisa mematikan. Nanti ada istilahnya menjadi duopoli atau apa. Ini kan tidak akan menjadi PPIU,” tegasnya.

Selain itu, ia menjelaskan Traveloka dan Tokopedia hanya mengembangkan proses bisnis dari agen travel umroh ke dalam bentuk digital. Termasuk, mempermudah proses perizinan atau akses ketika melakukan perjalanan ke Saudi Arabia.

“Mereka menyiapkan proses bisnis dan nanti proses bisnisnya dalam bentuk digital. Dan ini bukan hanya Indonesia. Karena yang mengatur umroh siapa kewenangannya? Saudi. Kita tidak bisa pergi umroh kalau visa tidak keluar kan? Yang urusin visa siapa? Saudi. Ini ya semuanya (mempermudah perizinan dan perjalanan),” jelasNYA.

Lebih lanjut, ia mendorong startup lain untuk mengikuti jejak Traveloka dan Tokopedia terjun ke bisnis umroh.

“Justru ini kita punya waktu sembilan bulan ke depan untuk sama-sama prosesnya seperti apa. Dan itu siapa pun boleh, saya juga dorong yang bukan Traveloka dan Tokopedia,” tukasnya.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement