Rabu 24 Jul 2019 11:10 WIB

Menhub Akui Layanan Kereta Api Masih Stagnan

Saat ini pemerintah masih memperbaiki lalu lintas kereta di Stasiun Manggarai

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Nidia Zuraya
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengambil tiket KRL Jabodetabek saat melakukan peninjauan di Stasiun Juanda, Jakarta, beberapa waktu lalu.
Foto: Antara/Rivan Awal Lingga
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengambil tiket KRL Jabodetabek saat melakukan peninjauan di Stasiun Juanda, Jakarta, beberapa waktu lalu.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengakui layanan kereta api saat ini masih stagnan. Budi menuturkan jika suatu moda transportasi stagnan maka bisa dikatakan layanannya kurang.

“Orang puas dengan apa yang dilakukan oleh kereta, tetapi nggak ada suatu lompatan,” kata Budi di Gedung Kementerian Perhubungan, Selasa (23/7).

Baca Juga

Budi menegaskan pada dasarnya pemerintah saat ini ingin moda transportasi darat bisa berkembang, begitu juga dengan kereta api. Hanya saja, Budi mengatakan untuk mencapai hal tersebut masih membutuhkan upaya besar agar moda kereta api berekembang baik di dalam atau di luar kota.

Dia mengharapkan layanan kereta api mengalami perkembangan dalam skala volume, kapasitas, dan kualitas. “Contoh Jakarta (KRL), itu headway nya harus lebih pendek. Nah kalau lebih pendek, itu (penumpang) bukan hanya 1,2 juta, mungkin bisa jadi dua juta penumpang,” tutur Budi.

Untuk itu, Budi mengatakan saat ini pemerintah masih dalam proses untuk memperbaiki lalu lintas kereta di Stasiun Manggarai. Hal tersebut tengah dilakukan agar pertemuan lintasan kereta api luar kota dan kereta rel listrik (KRL) bisa lebih baik.

Nah kalau itu terjadi dengan baik, angkutan kereta api di Jakarta itu bisa dua sampai tiga juta. Nah sekarang masih 1,2 juta maka banyak yang pulang ke rumah dengan kepadatan tertentu,” ujar Budi.

Tapi, kata dia, jika nanti pelayanan KRL dan kereta api jarak jauh sudah lebih baik akan berbeda kondisinya ke arah yang lebih maksimal. Terlebih jika hal tersebut didukung dengan bus rapid transit (BRT) nya bagus sehingga angkutan massal di Jakarta lebih baik.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement