Selasa 23 Jul 2019 08:33 WIB

Kinerja SMF Semester I 2019 Capai Lebih dari 50 Persen

SMF telah menyalurkan pinjaman kepada penyalur KPR sebesar Rp 5,33 triliun.

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Friska Yolanda
Pembangunan rumah subsidi di kawasan Bojong Gede, Bogor, Jawa Barat, Jumat (5/10).
Foto: ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya
Pembangunan rumah subsidi di kawasan Bojong Gede, Bogor, Jawa Barat, Jumat (5/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) atau SMF mencatatkan kinerja sesuai target di semester I 2019. Semua indikator keuangan, seperti aset, liabilitas, pendapatan, hingga laba menunjukkan capaian lebih dari 50 persen kecuali sekuritisasi.

Direktur Utama SMF, Ananta Wiyogo mengatakan peningkatan pada indikator keuangan tetap disesuaikan dengan peran SMF sebagai Special Mission Vehicle (SMV) pemerintah khususnya Kementerian Keuangan. Sehingga, strategi SMF mengikuti kebutuhan pemerintahan.

Baca Juga

"Memang pertumbuhan hingga double digit itu bukan tujuan, yang penting trennya terus naik dari waktu ke waktu," kata dia dalam paparan di Grha SMF, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (22/7).

Direktur Manajemen Resiko dan Operasional SMF, Trisnadi Yulrisman mengatakan sepanjang Semester I tahun 2019 PT SMF telah menyalurkan pinjaman kepada penyalur KPR sebesar Rp 5,33 triliun. Porsinya mencapai 53,3 persen dari target tahun 2019. 

Secara kumulatif, total dana yang dialirkan dari pasar modal ke sektor pembiayaan perumahan sejak SMF berdiri telah mencapai sebesar Rp 52,846 triliun. Periodenya dari tahun 2006 sampai dengan 30 Juni 2019.

Sepanjang semester I tahun 2019, program refinancing SMF telah membiayai kurang lebih 40 ribu debitur KPR. Ini terbagi atas 53,86 persen wilayah barat, 44,06 persen wilayah tengah dan sisanya sebesar 2,09 persen wilayah timur. 

Jumlah ini terdiri dari pembiayaan sebesar Rp 42,691 triliun dan sekuritisasi KPR sebesar Rp 10,155 triliun. Dana yang telah dialirkan tersebut telah membiayai 775 ribu debitur KPR yang tediri dari 76 persen pembiayaan dan 24 persen sekuritisasi. 

Selain itu, total aset SMF sampai dengan Semester I Tahun 2019 ini adalah sebesar Rp 21,01 triliun, naik 25,13 persen dari posisi yang sama di tahun sebelumnya sebesar Rp 16,79 triliun. Sementara laba bersih di Semester I tahun 2019 mencapai Rp 241 miliar naik 9,56 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp 220 miliar. 

Direktur Sekuritisasi dan Pembiayaan SMF Heliantopo menyampaikan sekuritisasi masih belum ada pada semester satu ini. Sementara targetnya adalah Rp 2,2 triliun selama tahun 2019.

Ia mengatakan SMF telah bekerja sama dengan tiga bank yang berencana melaksanakan sekuritisasi di semester dua 2019 dengan menggunakan skema EBA Surat Partisipasi (EBA-SP). Salah satunya merupakan penerbitan EBA SP Syariah pertama di Indonesia. 

"Kita akan lakukan dengan dua bank konvensional dan satu bank syariah," kata dia. Prosesnya akan segera final pada kuartal ini. Efek Berangun Aset- Surat Partisipasi (EBA-SP) tersebut menggunakan underlying KPR dari Bank yang dipilih melalui 32 kriteria seleksi. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement