REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengelola bandara, PT Angkasa Pura II menyatakan siap untuk mengakuisisi saham Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) atau yang akrab disebut Bandara Kertajati. Proses akuisisi masih menunggu penghitungan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) untuk meninjau proses akuisisi tersebut.
Direktur Utama AP II, Muhammad Awaluddin, mengatakan, pelibatan BPKP untuk meninjau kesepakatan sesuai arahan dari Kementerian Koordinator Kemaritiman. BPKP, kata Awaluddin, diminta untuk menyampaikan hasil tinjauan dalam sepekan ke depan.
"Kita melakukan kajian untuk finalisasi dan BPKP support untuk review. Diminta waktunya satu minggu bisa selesai," kata Awaluddin saat ditemui di Kantor Kemenko Kemaritiman, Senin (22/7).
Ia menyebut, tinjauan yang dilakukan oleh BPKP turut menyangkut valuasi saham BIJB yang bakal dibeli. Adapun porsi saham yang direncakan akan dibeli oleh AP II, kata Awaluddin, yakni sebesar 25 persen.
"Kami sudah dapat mandat 25 persen, kemudian nanti persetujuan untuk dilakukan closing transaction," kata dia.
Karena itu, Awaluddin mengatakan, pihaknya menunggu pihak BPKP dalam sepekan ke depan untuk menentukan langkah lanjutan dalam proses akuisisi. Nilai saham juga akan sekaligus disepakati antara AP II dan pihak pengelola BIJB.
Sementara ini, ia mengatakan, perseroan bakal meminta persetujuan terlebih dahulu kepada Kementerian BUMN selaku pemegang saham AP II. Adapun BIJB masih berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat sebelum pelepasan saham dilakukan.
"Setelah peninjauan BPKP selesai kita akan sepakati nilai sahamnya. Kami BUMN sepakat akan membeli sahamnya 25 persen. Nanti sama-sama kita lihat berapa angka-angka nilainya," ujar dia.