Senin 21 Apr 2025 17:48 WIB

Menhub Dukung Pengembangan Kawasan BIJB Kertajati

Saat ini 46 persen pesawat nasional masih melakukan perawatan di luar negeri.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Satria K Yudha
Dua pesawat lepas landas dari Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) di Kertajati, Majalengka, Jawa Barat, Ahad (29/10/2023).
Foto: Antara/Dedhez Anggara
Dua pesawat lepas landas dari Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) di Kertajati, Majalengka, Jawa Barat, Ahad (29/10/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi menegaskan komitmen pemerintah dalam memperkuat industri penerbangan nasional, melalui pengembangan kawasan Maintenance, Repair and Overhaul (MRO) dan Aerospace Park di Bandara Kertajati, Majalengka, Jawa Barat. Hal tersebut disampaikan Menhub saat menghadiri penandatanganan Perjanjian Induk (Head of Agreement/HoA) dan Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) antara PT GMF AeroAsia, PT Bandar Udara Internasional Jawa Barat (BIJB), dan Kementerian PPN/Bappenas, di Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, Jawa Barat, Senin (21/4/2025).

"Bandara Kertajati memiliki keunggulan lokasi dan potensi industri yang luar biasa. Pengembangan MRO dan Aerospace Park akan menjadi tonggak penting menuju kemandirian teknis dan peningkatan daya saing industri penerbangan nasional," ujar Dudy dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (21/4/2025).

Dudy menyoroti peluang besar dari pengembangan tersebut mengingat saat ini 46 persen pesawat nasional masih melakukan perawatan di luar negeri. Dengan hadirnya Kertajati Aircraft Maintenance Center (KAMC) seluas 84,2 hektare yang merupakan bagian dari kawasan Kertajati Aerocity seluas 3.480 hektare, sambung Dudy, Indonesia akan memiliki basis perawatan pesawat terintegrasi yang diharapkan mampu menekan biaya operasional dan meningkatkan efisiensi industri penerbangan.

Menhub menyatakan bahwa sinergi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, BUMN, dan swasta akan menjadi kunci keberhasilan pengembangan kawasan ini. Dudy menyebut hal ini bukan hanya pembangunan infrastruktur, tapi langkah strategis menuju transformasi industri penerbangan yang mandiri dan berkelanjutan. 

"Kami di Kementerian Perhubungan siap mendukung penuh, termasuk dalam hal konektivitas transportasi dan penyelarasan kebijakan lintas sektor," sambung Dudy.

Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyampaikan, dengan kolaborasi integrasi dan orkestrasi bersama, Bandara Kertajati, Jawa Barat akan semakin maju, optimal dan sejahtera. AHY memproyeksikan Bandara Kertajati menjadi sebuah aeroscity aerospace park menjadi sebuah Bandara berkelas internasional yang juga diperkuat sebuah ekosistem industri kedirgantaraan. 

"Jika kemudian kita bisa masuk Ke dalam industri kedirgantaaraan berkelas dunia tadi, artinya akan memperkuat kontribusi industri penerbangan Indonesia," ujar AHY.

Hal senada juga disampaikan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Rahmat Pambudy. Ia mengatakan proyek ini bukan hanya mengoptimalkan pemanfaatan bandara semata, namun juga sebagai upaya membangun kemandirian industri Dirgantara nasional, menciptakan lapangan kerja berkualitas dan mendorong pertumbuhan ekonomi inklusif dan berkelanjutan.

Rahmat mengatakan kawasan Kertajati Aerocity ke depan akan dilengkapi dengan terminal penumpang, kawasan komersial, e-commerce hub, serta konektivitas antarmoda. 

"Proyek ini diharapkan menjadi magnet investasi global dan pusat pertumbuhan ekonomi baru di Jawa Barat dan Indonesia secara umum," ucap Rahmat. 

Rahmat mengatakan ruang lingkup MoU ini mencakup penyusunan master plan pengembangan fasilitas MRO, Pengawalan implementasi model bisnis kemitraan pembangunan inovatif, koordinasi percepatan penyiapan Kawasan Ekonomi Khusus, pengembangan konektivitas udara, kemudian juga regulatory mapping dan scoping assessment untuk dukungan kebijakan fiskal maupun non fiskal.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement