Senin 22 Jul 2019 11:53 WIB

Pengembangan Bawang Putih di Sulteng Terkendala Bibit

Tiga kabupaten/kota di Sulteng diprogram sebagai lokasi pengembangan bawang putih

Pertanian bawang putih
Foto: Humas Kementan
Pertanian bawang putih

REPUBLIKA.CO.ID, PALU -- Pengembangan komoditas bawang putih di Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) hingga kini masih terkendala bibit dari luar daerah. Bibit dari luar daerah ini kurang begitu cocok dengan kondisi iklim yang ada di daerah Sulteng.

"Memang bisa tumbuh, tetapi hasilnnya kurang memuaskan," kata Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sulteng, Trie Iriyani Lamakampali di Palu, Senin (22/7).

Baca Juga

Ia mengatakan dalam beberapa tahun terakhir ini, pemerintah mencoba untuk mengembangkan komoditas hortikultura itu di sejumlah wilayah.

Tiga dari sejumlah kabupaten dan kota di Provinsi Sulawesi Tengah yang telah diprogramkan pemerintah daerah sebagai lokasi paling potensial bagi pengembangan komoditas hortikultura, khususnya bawang putih.

Ketiga daerah itu adalah Kabupaten Sigi, Kabupaten Poso dan Kabupaten Banggai. Daerah-daerah itu selama ini sudah mengembangkan komoditas tersebut, tetapi masih dalam skala kecil.

Namun, produksi petani masih belum mengembirakan karena bibit bawang putih yang dikembangkan masih didatangkan dari luar terutama Pulau Jawa.

Bibit dari luar Sulteng tersebut ternyata kurang cocok beradaptasi dengan kondisi cuaca yang ada di Sulteng. Hal itu bisa dilihat dari hasil produksi masih jauh dari maksimal.

Menurut dia, ke depan, pengembangan komoditi bawang putih di daerah ini akan disesuaikan dengan kondisi iklim yang ada di Sulteng.

"Kita akan mencoba untuk mencari bibit bawang putih lokal untuk dikembangkan secara besar-besaran," ujarnya.

Dia menambahkan khusus dua kabupaten di Sulteng yakni Kabupaten Poso dan Sigi, selama ini menjadi sentra produksi berbagai jenis komoditas hortikultura seperti bawang merah, kubis, sawi, labu, rempah-rempah, wortel, kentang, terong, kacang panjang, bayam,cabai dan tomat.

Berikutnya, buah naga, pepaya, mangga, pisang, teruk manis, nangka, semangka, lansat dan durian.

Sigi dan Kabupaten Poso merupakan sentra produksi komoditas hortikultura di Provinsi Sulteng. Sebagian besar hasil panen petani di pasarkan ke Kota Palu, Manado, Gorontalo dan Kalimantan Timur.

Pada 2018 lalu, pengembangan komoditas bawang putih, Sulteng pada areal seluas 645 hektare tersebar di Kabupaten Poso, Sigi dan Banggai dengan estimasi produksi jika tidak ada gangguan hama mampu menghasilkan 4.964 ton.

Harga bawang putih di pasaran saat ini cukup bagus berkisar Rp 30 ribu ton. Harga bawang putih di pasaran pernah naik hingga mencapai level tertinggi selama beberapa tahun terakhir yakni Rp 80 ribu per kg.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement