REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada awal pekan menguat ditengah koreksi bursa saham regional Asia. IHSG Senin dibuka menguat 4,87 poin atau 0,08 persen ke posisi 6.461,41.
Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak naik 1,23 poin atau 0,12 persen menjadi 1.034,67. "Pernyataan Tump dan kebijakan the Fed yang mengindikasikan penurunan suku bunga serta perkiraan perekonomian Indonesia stabil dan juga investor yang akan mengantisipasi laporan laba perusahaan kuartal II, menjadi sinyalemen positif bagi IHSG pada perdagangan pekan ini," kata Kepala Riset Valbury Sekuritas Alfiansyah di Jakarta, Senin (22/7).
Dari eksternal, salah satu pejabat the Fed mengatakan lembaga ini perlu bertindak cepat di tengah perlambatan ekonomi global yang saat ini terjadi. The Fed lebih baik mengambil langkah pencegahan dibandingkan menangani bencana krisis yang dapat terjadi di kemudian hari akibat perlambatan ekonomi dan perang dagang yang semakin memuncak.
Potensi memanasnya perang dagang AS dan Cina memang memuncak karena belum adanya titik temu terkait masalah Huawei. Untuk mencegah kondisi ekonomi global semakin buruk, the Fed diharapkan serius untuk memotong suku bunganya.
Di pihak lain Trump menginginkan dolar AS lebih murah untuk menyamai negara lain yang melemahkan mata uangnya. Menurut Trump, AS mendapat perdagangan yang tidak adil. Komentar Trump ini dapat mendorong spekulasi bahwa sebagai Presiden Trump dapat memerintahkan penjualan dolar AS.
Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain indeks Nikkei melemah 87,53 poin (0,41 persen) ke 21.379,46, indeks Hang Seng melemah 242,36 poin atau 0,84 persen ke 28.523,04, dan indeks Straits Times melemah 24,66 poin (0,73 persen) ke posisi 3.353,3.