Sabtu 20 Jul 2019 18:46 WIB

Kendalikan Flu Burung, FAO Apresiasi Kementan

Saat ini pengendalian dititikberatkan pada peningkatan biosekuriti pada peternakan.

Red: EH Ismail
Perwakilan FAO memberikan penghargaan kepada Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan I Ketut Diarmita
Foto: Humas Kementan
Perwakilan FAO memberikan penghargaan kepada Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan I Ketut Diarmita

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-bangsa (FAO) memberikan apresiasi kepada Kementerian Pertanian (Kementan). Karena dinilai berhasil mengendalikan dan menanggulangi penyakit Avian Influenza (AI) atau yang lebih dikenal sebagai Flu Burung (FB).

Hal tersebut disampaikan oleh Stephen Rudgard, FAO Representative for Indonesia and Timor Leste melalui suratnya kepada I Ketut Diarmita, Dirjen PKH, Kementan, pada Sabtu (19/7). 

Penyakit AI atau FB disebabkan oleh virus influenza yang menyerang semua jenis unggas domestik termasuk ayam, bebek, dan burung puyuh, serta diketahui dapat menyebabkan tingkat kematian yang tinggi. Flu burung adalah salah satu dari 15 penyakit hewan yang dapat ditularkan ke manusia (zoonosis) prioritas untuk dikendalikan bagi Pemerintah. 

Indonesia tertular virus flu burung sejak tahun 2003 yang menyebar ke beberapa wilayah dalam beberapa tahun saja. Dalam rangka melindungi kesehatan manusia dan produksi ternak unggas di Indonesia, pemerintah gencar melakukan program pengandalian dan penanggulangan flu burung. Berdasarkan data Kementerian Pertanian, angka tahunan kasus FB turun dari 2751 pada tahun 2007 ke 476 pada tahun 2018. 

Atas pencapaian dalam pengendalian dan penanggulangan FB tersebut, James McGrane, Team Leader FAO ECTAD Indonesia mewakili Stephen memberikan penghargaan kepada Ketut atas kepemimpinannya dalam pelaksanaan program. 

"Kepemimpinan Anda telah menginspirasi Indonesia untuk melindungi masyarakat dari ancaman zoonosis. Terima kasih atas kemitraan yang hebat," kata Stephen dan James yang ditulis pada foto/lukisan yang diserahkan kepada Ketut. Pada kesempatan tersebut, FAO Indonesia melalui James juga menyerahkan surat pernyataan apresiasi yang senada untuk Dirjen PKH tersebut.

photo
Dirjen Peternakan dan Keswan I Ketut Diarmita (tengah) dan Direktur Pemasaran Produk Peternakan Fini Murfiani (kanan) menunjukkan produk yang dipamerkan dalam Indo Livestock di Surabaya

FAO telah mendukung program Kementan dalam pengendalian dan penanggulangan FB sejak tahun 2006. Sepanjang kerjasama selama 13 tahun ini, mereka mengapresiasi angka kasus penyakit flu burung yang terus menurun. 

Ketut mewakili Kementan juga menyampaikan apresiasinya kepada FAO atas kontribusinya dalam meningkatkan kapasitas pengendalian dan penanggulangan zoonosis, khususnya FB di Indonesia. Menurutnya, banyak keberhasilan yang telah diperoleh dalam kerangka kerjasama Pemerintah Indonesia-FAO dengan dukungan USAID ini. 

Pada saat ini pengendalian dititikberatkan pada peningkatan biosekuriti pada peternakan. Juga sertifikasi kompartemen bebas avian influenza (AI), dan pemantauan dinamika virus AI yang beredar di lapangan. Tujuannya untuk produksi dan penggunaan vaksin yang efektif dalam melindungi peternakan. 

"Implementasi strategi ini berhasil menekan kasus flu burung di peternakan rakyat, juga memberikan sertifikasi kompartemen bebas AI bagi peternakan komersial. Keberhasilan sertifikasi tersebut membuat produk unggas Indonesia dapat diekspor ke beberapa negara" pungkasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement