Jumat 19 Jul 2019 14:07 WIB

Kementerian ESDM Optimistis 4 PLTSa Tuntas Tahun Ini

Kementerian ESDM berkomitmen membangun 12 PLTSa sejak tahun 2019 hingga 2022.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Gita Amanda
Petugas melakukan uji coba mesin Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Putri Cempo, Solo, Jawa Tengah, Kamis (14/2/2019).
Foto: Antara/Mohammad Ayudha
Petugas melakukan uji coba mesin Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Putri Cempo, Solo, Jawa Tengah, Kamis (14/2/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) optimistis dapat merampungkan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) di empat kota yang ditargetkan akan selesai tahun ini. Keempat PLTSa yang berada di Surabaya, Jakarta, Bekasi, dan Solo itu merupakan rencana awal dari target 12 kota.

“Pembangunan PLTSa di kota-kota tersebut, termasuk Bali, dimonitor langsung oleh Presiden Joko Widodo,” kata Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama (KLIK) Kementerian ESDM Agung Pribadi di Jakarta, Kamis (18/7) lalu.

Baca Juga

Agung menyebut Kementerian ESDM berkomitmen membangun 12 PLTSa sejak tahun 2019 hingga 2022. Ke-12 pembangkit tersebut akan mampu menghasilkan listrik hingga 234 Megawatt (MW) dari sekitar 16 ribu ton sampah per hari. Surabaya (10 MW) akan menjadi kota pertama yang mengoperasikan pembangkit listik berbasis biomassa tersebut dari volume sampah sebesar 1.500 ton per hari dengan nilai investasi sekitar  49,86 juta dolar AS.

Lokasi PLTSa kedua berada di Bekasi. PLTSa tersebut punya investasi 120 juta dollar AS dengan daya 9 MW. Selanjutnya, ada tiga pembangkit sampah yang berlokasi di Surakarta (10 MW), Palembang (20 MW) dan Denpasar (20 MW). Total investasi untuk menghasilkan setrum dari tiga lokasi yang mengelola sampah sebanyak 2.800 ton per hari sebesar 297,82 juta dolar AS.

"Sisanya, DKI Jakarta sebesar 38 MW dengan investasi 345,8 juta dolar AS, Bandung (29 MW – USD 245 juta), Makassar, Manado dan Tangerang Selatan dengan masing-masing kapasitas sebesar 20 MW dan investasi yang sama, yaitu 120 juta dolar AS," ujarnya.

Agung menyampaikan kehadiran PLTSa turut membantu mencipatkan lingkungan hidup yang berkelanjutan sesuai Nawacita Pemerintahan Joko Widodo.

“Semangat dari pembangunan PLTSa ini tidak hanya terletak pada urusan penyediaan listrik semata. Pemerintah bertekad membenahi manajemen sampah demi menciptakan lingkungan yang sehat,” tegas Agung.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement