Selasa 16 Jul 2019 20:27 WIB

PLN Sumbar Klarifikasi Mengenai Pemadaman Terjadwal

PLN harus melakukan pemeliharaan jaringan distribusi 20 KV secara rutin.

Rep: Febrian Fachri/ Red: Esthi Maharani
Petugas teknis PLN Sumbar
Foto: Humas PLN Sumbar
Petugas teknis PLN Sumbar

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG - Manager Humas PLN Unit Induk Wilayah Sumatera Barat, Remialis memberikan klarifikasi mengenai adanya pemadaman terjadwal demi melakukan pemeliharaan keandalan pasokan listrik untuk pelanggan. Menurut Remialis, pihak PLN harus melakukan pemeliharaan jaringan distribusi 20 KV secara rutin.

"Demi kehandalan pasokan listrik kami ke pelanggan, memang secara rutin harus diadakan pemeliharaan jaringan distribusi 20 KV, ini yang kami namakan sebagai pemadaman terjadwal. Sehingga di beberapa tempat akan mengalami padam, dengan waktu yang telah terjadwal dan diumumkan sebelumnya di media," kata Remialis, Selasa (16/7).

Remialis menjelaskan lama durasi padam untuk pemeliharaan maksimal selama enam jam. Ia menjelaskan pihkanya akan meminimalisir luar area padam supaya masyarakat yang terdampak pemadaman terjadwal ini lebih banyak. Wilayah yang akan terdampak selama pemadaman terjadwal ini adalah Kota padang, Kota Solok, Kota Bukittinggi dan Kota Payakumbuh.

Remialis menambahkan, pemadaman ini murni buat pemeliharaan. Ia membantah penyebab pemadaman karena kekurangan pasokan. Remialis membeberkan kelistrikan di wilayah kerja PLN Sumatera Barat hingga saat ini sangat aman. Yakni dengan ketersediaan cadangan pasokan sebesar 59 MW di akhir 2019. Selain itu menurut Remialis akan ada tambahan daya 80 MW dari PLTP Muaralabuh, Kabupaten Solok Selatan. Kemudian pasokan listrik di Sumbar kata dia juga akan ditambah dengan pasokan dari tol listrik yang akan menjamin ketersediaan lisrik di Sumatera bagain selatan, tengah dan utara.

"Kondisi kelistrikan di wilayah kerja PLN Sumatera Barat hingga saat ini sangat aman," ucap Remialis.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement