Rabu 17 Jul 2019 06:50 WIB

Startup Ini Bisa Lacak Anjing yang Hilang Gunakan Vision AI

Megvii, perusahaan rintisan asal China, memasok perangkat lunak pengenalan.

Rep: Yosi Winosa(Warta Ekonomi)/ Red: Yosi Winosa(Warta Ekonomi)
Startup Ini Bisa Lacak Anjing yang Hilang Gunakan Vision AI. (FOTO: TechCrunch)
Startup Ini Bisa Lacak Anjing yang Hilang Gunakan Vision AI. (FOTO: TechCrunch)

Megvii, perusahaan rintisan artificial intelligence (AI) asal China yang memasok perangkat lunak pengenalan wajah untuk program pengawasan pemerintah sedang mengembangkan teknologi di luar manusia untuk mengenali berbagai wajah hewan peliharaan. Program baru Megvii dilatih untuk mengenali anjing dengan sidik jari - sebagaimana manusia memiliki sidik jari yang unik.

Menggunakan aplikasi Megvii, perusahaan dapat mendaftarkan anjing seseorang hanya dengan memindai moncong (hidung)-nya melalui kamera ponsel. Sama halnya saat ponsel mendaftarkan sidik jari manusia untuk membuka kunci biometrik, aplikasi ini meminta konsumen untuk mengambil foto hidung anjingnya dari berbagai sudut.

Megvii memiliki tingkat akurasi 95 persen dan telah menyatukan kembali 15.000 hewan peliharaan yang hilang dengan pemiliknya melalui aplikasi.

Baca Juga: Mau Ekspansi, Startup Asal Singapura Bakal Ramaikan Pasar Logistik Indonesia

Pengenalan wajah untuk hewan peliharaan menjadi lebih luas selama beberapa tahun terakhir. Konsep ini telah digunakan oleh para peneliti untuk konservasi satwa liar. Di Amerika Serikat, aplikasi bernama Finding Rover juga menggunakan teknologi pengenalan wajah untuk menemukan kucing dan anjing yang dilaporkan hilang.

Namun di China, Megvii akan digunakan untuk lebih dari sekadar menyatukan kembali pemilik dengan hewan peliharaan mereka yang hilang. Dengan hubungan yang ada dengan pemerintah, ia mengatakan aplikasinya juga dapat digunakan untuk memantau "pemelihara anjing yang tidak beradab" kepada warga sipil yang merasa tidak ada masalah ketika tidak menjemput anjing mereka misalnya atau membiarkan anjing peliharaan mereka berjalan tanpa pengawasan di ruang publik.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement