Jumat 12 Jul 2019 19:57 WIB

Dukung Kawasan Labuan Bajo, Pemerintah Bangun Jalan 141 Km

Pemerintah membangun jalan Lintas Utara Flores.

Sunset di perairan Flores tampak dari Pelabuhan Komodo, Labuan Bajo, NTT.
Foto: republika/ yogi ardhi
Sunset di perairan Flores tampak dari Pelabuhan Komodo, Labuan Bajo, NTT.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah melanjutkan dukungan penyediaan infrastruktur bagi Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Labuan Bajo, Flores, Nusa Tenggara Timur. Pemerintah membangun jalan Lintas Utara Flores.

Untuk mendukung pengembangan Labuan Bajo lewat peningkatan konektivitas, Kementerian PUPR melalui Direktorat Jenderal Bina Marga membangun Jalan Lingkar Utara Flores dari Labuan Bajo-Kedindi sepanjang 141,29 kilometer.

Baca Juga

"Pembangunan jalan merupakan salah satu prioritas pembangunan nasional untuk membangun Indonesia dari pinggiran. Tujuannya untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan pemerataan hasil-hasil pembangunan," kata Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Jumat (12/7).

Kepala Balai Jalan Nasional (BPJN) X NTT Kupang Muktar Napitupulu mengatakan Jalan Lintas Utara Flores tersebut akan menjadi jalur logistik. Jalan tersebut akan menghubungkan sentra produksi pertanian di Kawasan Pertanian Terang seluas sekitar 2.000 hektare dengan Pelabuhan Bari. Pelabuhan Bari akan dibangun sebagai pelabuhan niaga menggantikan Pelabuhan Labuan Bajo yang akan menjadi pelabuhan wisata.

Jalan ini juga akan menjadi jalur alternatif untuk memperlancar pengiriman logistik dan bahan bakar minyak (BBM) dari wilayah Kedindi yang terdapat Depo Pertamina di Kecamatan Reo, wilayah di pantai utara Kabupaten Manggarai ke Labuan Bajo.

Pengiriman BBM seperti solar, bensin, minyak tanah, termasuk avtur akan menjadi cepat. Kendaraan tidak perlu memutar lagi ke Ruteng baru melanjutkan perjalanan ke Labuan Bajo. Pembangunan juga akan membantu akses dari Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Gas (PLTMG), Mobile Power Plant (MPP) Flores (Labuan Bajo) milik PT PLN yang berkapasitas 25 MW di Dusun Rangko, Desa Tanjung Boleng, Kecamatan Boleng, menuju Labuan Bajo.

Kementerian PUPR melalui BPJN X NTT telah memulai pembangunan Jalan Lintas Utara Flores Labuan Bajo-Kedindi sejak tahun 2015 dengan total anggaran yang sudah dikeluarkan sebesar Rp 201 miliar. Saat ini progresnya dari total panjang 141,29 kilometer sudah tembus sepanjang 60 kilometer dengan kondisi jalan yang sudah teraspal sepanjang 18 kilometer.

"Untuk target keseluruhan rampung dengan kondisi teraspal yakni pada tahun 2023. Namun untuk mendukung pembangunan Pelabuhan Bari kita fokuskan untuk penyelesaian pengaspalan hingga ke Bari pada tahun 2021," ujar Muktar.

Pembangunan Jalan Lintas Utara Flores terbagi atas empat segmen jalan, yakni Labuan Bajo-Boleng (28,18 kilometer), Boleng-Terang (32,15 kilometer), Terang-Pelabuhan Bari (20,55 kilometer), dan Pelabuhan Bari-Kendidi (60,4 kilometer).

Muktar menyebutkan, berdasarkan rencana kerja 2019-2023, masih dibutuhkan sekitar Rp 525 miliar untuk pembangunan jalan. Dana ini termasuk untuk Penanganan Pasca Bencana Longsoran Ruas Labuan Bajo - Malwatar, Preservasi Jalan Labuan Bajo - Malwatar, Pembangunan Jalan Shortcut Bandara Komodo (0,25 kilometer).

 

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement