REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menawarkan Indonesia sebagai solusi perang dagang. Dalam peringatan hari Kemerdekaan Amerika Serikat (AS) di Jakarta, Sri Mulyani mengatakan saat ini dunia sedang menghadapi situasi sulit.
"Ketegangan perdagangan saat ini menciptakan gejolak dan ketidakpastiaan global, banyak institusi seperti IMF, World Bank, OCD, telah memprediksi dampak buruknya," katanya, Kamis (4/7).
Di tengah-tengah ketegangan perdagangan saat ini, Sri Mulyani menawarkan perspektif lain dari Indonesia. Ia mengatakan ketika batas tarif dan nontarif meningkat, baik produsen maupun konsumen akan mendapatkan dampak negatif. Pasokan akan berkurang, produksi akan tertunda, dan harga akan naik.
"Dalam situasi ini, Indonesia dapat menyediakan pasokan bahan mentah dan produk yang hilang dari pasar AS. Saya pastikan produk kami, manufaktur Indonesia tidak akan kalah dalam kualitas dan harga. Jadi sekarang saya marketing girls," kata Sri Mulyani.
Ia menambahkan Indonesia terbuka dengan investasi langsung dari AS. Indonesia juga dapat menjadi lokasi ideal bagi semua industri AS yang mencari tempat untuk merelokasi bisnis mereka.
Sri Mulyani mengatakan rangking Indonesia dalam Ease of Doing Businees Index atau indeks kemudahan berbisnis meningkat tajam, dari 120 pada 2014 menjadi 73 pada 2018.
"Terima kasih atas kepemimpinan Presiden Jokowi, Anda semua juga harus memberi selamat kepada Presiden Jokowi, Anda sudah mengirimkan bunga ke Istana? Saya dorong Anda untuk melakukan itu," kata Sri Mulyani bercanda kepada hadirin.