REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Proyek pembangunan PLTA Batang Toru ditargetkan selesai pada 2022 mendatang. Senior Advisor Lingkungan PT North Sumatera Hydro Energy (NSHE) Agus Djoko Ismanto mengatakan pembangunan proyek sudah memasuki tahap awal.
Di tahap awal ini, Agus mengungkapkan, pengembang mengutamakan pembangunan sarana bekerja. "Progress konstruksi saat ini sudah 11 persen, yang dibangun seperti jalan, camp, dan fasilitas penghancur batu," ujar Agus, Rabu (3/7).
Agus memaparkan, lahan yang disediakan untuk membangun PLTA Batang Toru ini seluas 669 hektare. Namun, tidak semuanya akan dibuka. Dari total tersebut, lahan yang sudah dibuka mencapai 80 persen. Sementara sisa lahan sebesar 20 persen akan digunakan sebagai cadangan apabila terjadi perubahan.
Selama masa konstruksi, Agus memperkirakan pembangunan proyek ini dapat menyerap tenaga kerja hingga 2.000 orang. Dari sisi investasi, pembangunan proyek PLTA Batang Toru ini membutuhkan biaya mencapai 1,68 miliar dolar AS.
PLTA Batang Toru berkapasitas 510 MW ini diklaim dapat mengurangi emisi karbondioksida minimal 1,6 juta metrik ton. Menurut Agus, angka tersebut setara dengan penyerapan karbon dari hutan seluas 120 ribu hektare.