REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Harga cabai merah di sejumlah pasar tradisional di Kota Palembang, Sumatra Selatan, melonjak tinggi. Harganya bahkan mencapai Rp 80 ribu per kilogram (kg).
Sri, pedagang cabai keriting di Pasar Perumnas, Palembang, mengatakan, kenaikan harga hampir dua kali lipat jika dibandingkan pekan lalu karena harga setelah Lebaran stabil di kisaran Rp 30 ribu-Rp 35 ribu per kg.
"Sudah dua hari ini harga naik Rp 80 ribu per kg," kata dia.
Kenaikan harga ini membuat sejumlah pedagang di pasar itu mengeluh karena omzet menurun. Lantaran harga yang tinggi membuat pembeli mengurangi pembelian terhadap cabai merah.
Kondisi serupa juga terjadi di Pasar Lemabang, kata salah seorang pedagang pengecer, Alimin.
Ia yang biasanya menjual sekitar 35 kg per hari, kini hanya mampu menjual 15 kg per hari. "Harga sudah tinggi dari agen di Pasar Induk Jakabaring, jadi mau bagaimana lagi terpaksa jualnya mahal juga," kata dia.
Kenaikan harga cabai merah ini diperkirakan karena berkurangnya pasokan dari daerah sentra produksi di Sumsel dan pasokan dari Jawa. Kondisi ini disebabkan cuaca ekstrem di sejumlah daerah yang mengakibatkan gagal panen.
Ali Arifin, petani kopi di Desa Sinar Napalan, Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan, mengatakan, dirinya juga menanam cabai untuk mendapatkan pemasukan tambahan. Namun, kebun cabainya diserang hama sehingga mengalami gagal panen.
"Faktor cuaca juga berpengaruh, tiba-tiba hujan, dan tiba-tiba panas," kata dia.