Jumat 21 Jun 2019 07:05 WIB

ESDM Usulkan Anggaran 2020 Naik Hampir 100 Persen

Kenaikan anggaran hingga 100 persen untuk pembangunan fisik dan subsidi.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Friska Yolanda
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan menyampaikan usulan saat rapat kerja dengan Komisi VII DPR di gedung parlemen, Senayan Jakarta, Kamis (20/6/2019).
Foto: Antara/Nova Wahyudi
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan menyampaikan usulan saat rapat kerja dengan Komisi VII DPR di gedung parlemen, Senayan Jakarta, Kamis (20/6/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengusulkan penambahan anggaran pada 2020 mendatang. Tak tanggung, Menteri ESDM, Ignasius Jonan mengusulkan penambahan dua kali lipat pada 2020.

Jonan mengusulkan pagu anggaran untuk kementerian ESDM sebesar Rp 9,67 triliun. Angka ini naik 93,7 persen jika dibandingkan pagu anggaran 2019 yang sebesar Rp 4,99 triliun. Jonan menjelaskan alasannya, karena banyak pembangunan fisik ke depan yang akan dilakukan oleh pemerintah.

Baca Juga

"Memang kita mengusulkan untuk tahun depan agak besar, dua kali lipat dibandingkan tahun ini. Ini memang alokasinya lebih besar untuk belanja modal dan besaran subsidi," ujar Jonan di DPR, Kamis (20/6).

Jonan merinci untuk pembangunan fisik pemerintah mengalokasikan Rp 6,08 triliun atau 62,87 persen. Sedangkan untuk alokasi belanja terbesar kedua ditujukan untuk belanja aparatur sebesar Rp 1,98 triliun dengan porsi 20,47 persen.

Sedangkan usulan belanja publik nonfisik mengambil porsi 16,66 persen atau Rp 1,61 triliun. Angka itu naik 54,8 persen dibandingkan alokasi tahun ini. 

Berdasarkan jenis belanja, usulan anggaran terbesar dialokasikan untuk belanja barang sebesar Rp 4,94 triliun atau mengambil porsi 51,06 persen. Usulan ini naik 63,57 persen dibandingkan pagu anggaran tahun ini yang sebesar Rp 3,02 triliun. 

Berikutnya, belanja modal diusulkan sebesar Rp 3,82 triliun atau mengambil porsi 39,48 persen dari total anggaran. Usulan belanja modal ini meningkat 238 persen dibandingkan pagu tahun ini sebesar Rp 1,13 triliun. 

Terakhir, usulan alokasi belanja pegawai sebesar Rp 910 miliar atau memiliki porsi 9,46 persen. Usulan ini naik 8,3 persen dibandingkan pagu anggaran tahun ini, yakni Rp 840 miliar. 

Direktorat Jenderal (Ditjen) Minyak dan Gas Bumi (Migas) mendapatkan alokasi anggaran terbesar senilai Rp 4,46 triliun. Anggaran ini akan digunakan untuk belanja aparatur sebesar Rp 154, 89 miliar, belanja publik nonfisik Rp 64,26 miliar, dan belanja fisik Rp 4,24 triliun. 

Belanja fisik Direktorat Jenderal Migas utamanya untuk pembangunan infrastruktur jaringan gas bumi untuk rumah tangga sebanyak 293.533 sambungan rumah tangga senilai Rp 3,52 triliun. 

Selain itu, Ditjen Migas juga akan menjalankan program converter kit BBM ke Bahan Bakar Gas untuk nelayan dan petani sebanyak 50 ribu paket yang membutuhkan anggaran Rp 432, 5 miliar. Ditjen migas juga akan melaksanakan program konversi minyak tanah ke LPG 3 kg sebanyak 522.616 paket senilai Rp 266,5 miliar. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement