Kamis 20 Jun 2019 10:40 WIB

Perkiraan Inflasi AS Turun Jadi 1,5 persen

The Fed diproyeksikan menurunkan suku bunga pada Juli.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Friska Yolanda
Gubernur The Fed, Jerome Powell
Foto: AP Photo/Manuel Balce Ceneta
Gubernur The Fed, Jerome Powell

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Bank sentral AS Federal Reserve memproyeksikan inflasi utama turun menjadi hanya 1,5 persen. Proyeksi ini turun dari proyeksi sebelumnya yang sebesar 1,8 persen.

Sementara itu, proyeksi ekonomi baru Fed menunjukkan pandangan pembuat kebijakan tentang pertumbuhan dan pengangguran sebagian besar tidak berubah dari bulan Maret. Mereka juga memperkirakan akan kehilangan target inflasi 2 persen tahun depan.

Baca Juga

"Pembuat kebijakan menyatakan keprihatinan tentang laju pengembalian inflasi menjadi 2 persen," kata Gubernur Fed, Jerome Powell, Rabu (19/6).

Meskipun upah meningkat, kata Powell, tetapi tidak pada kecepatan yang akan memberikan banyak dorongan untuk inflasi. Suku bunga Fed jangka panjang, sebuah barometer untuk keadaan ekonomi dalam jangka panjang, dipotong menjadi 2,50 persen dari 2,80 persen.

Fed juga mengatakan akan menurunkan suku bunga dalam waktu dekat, yakni awal Juli. Proyeksi ekonomi baru yang dirilis oleh Federal Reserve menunjukkan hampir setengah dari 17 pembuat kebijakan sekarang menunjukkan kesediaan untuk menurunkan suku bunga selama enam bulan ke depan. Tujuh pembuat kebijakan melihat bunga kemungkinan akan diturunkan setengah poin persentase penuh, mendekati perkiraan investor obligasi.

Powell mengatakan, meskipun prospek ekonomi awal tetap menguntungkan, risiko terus meningkat, termasuk hambatan yang mungkin timbul dari ketegangan perdagangan pada investasi bisnis AS. Ditambah lagi, ada tanda-tanda bahwa pertumbuhan ekonomi melambat di luar negeri. 

“Pada akhirnya pertanyaan yang akan kita tanyakan pada diri kita sendiri adalah,‘ apakah risiko ini akan terus membebani prospek?' "Kata Powell.

Dia menambahkan bahwa jika Fed memang melonggarkan kebijakan moneter dengan memangkas suku bunga, itu juga dapat menghentikan pengurangan bertahap dari neraca keuangannya yang massif.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement