Selasa 18 Jun 2019 17:10 WIB

Harga Tiket Kereta Cepat akan Dievaluasi Rutin

Nilai fisibel untuk harga tiket kereta cepat adalah Rp 250 ribu.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Friska Yolanda
Pekerja melintas di dekat Tunnel Walini saat pengerjaan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung di Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Selasa (14/5/2019).
Foto: Antara/M Agung Rajasa
Pekerja melintas di dekat Tunnel Walini saat pengerjaan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung di Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Selasa (14/5/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Saat ini PT Kereta Cepat Indonesia Cina (KCIC) masih mengkaji untuk memfinalisasi harga tiket kereta cepat Jakarta-Bandung. Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Kemenlhub) Zulfikri mengatakan nantinya setelah diputuskan, harga tiket kereta cepat Jakarta-Bandung memungkinkan adanya perubahan selama 50 tahun masa konsesi.

“Setiap tahun (harga tiket kereta cepat Jakarta-Bandung) kita evaluasi, ada di dalam perjanjian,” kata Zulfikri di Hotel Ayana, Jakarta, Selasa (18/6).

KCIC sebelumnya mengungkapkan nilai yang fisibel untuk harga tiket kereta cepat Jakarta-Bandung mulai dari kisaran 16 dolar AS atau berkisar Rp 250 ribu. Meski jauh dari harga tiket kereta api Argo Parahiyangan, Zulfikri mengatkan pada dasarnya penghitungan tersebut merupakan hasil dari uji kelayakan kereta cepat Jakarta-Bandung yang dilakukan KCIC.

Untuk itu, Zulfikri menegaskan saat ini belum bisa menilai apakah harga tiket tersebut terlalu mahal atau murah untuk kereta cepat Jakarta-Bandung nanntinya. Dia juga belum bida mengungkapkan apakah harga tiket tersebut cukup bersaing dengan negara lain.

“Dengan 16 dolar AS murah nggak Jakarta-Bandung dengan perjalanan 30 sampai 40 menit? Yang jelas itu hasil kajian studi kelayakan,” jelas Zulfikri.

Hanya saja, hingga saat ini dia menegaskan belum muncul adanya potensi perubahan perkiraan harga tiket tersebut. Dia mengatakan pemerintah juga tidak akan mensubsidi karena kereta cepat Jakarta-Bandung merupakan proyek investasi.

“Kereta cepat Jakarta-Bandung masuk ke 2021 ke investasi. Pendanaan alternatif di luar APBN. Terhitung mulai beroperasi (50 tahun) itu setelah masa konsensi akan diserahkan ke kita yang penting dia bisa beropreasi dulu,” ungkap Zulfikri.

Sebelumnya, Direktur Utama KCIC Chandra Dwiputra mengatakan penentuan harga tiket  masih menjadi perhatian khusus. Chandra mengatakan penentuan harga tiket kereta yang menggunakan teknologi terbaru dengan tipe CR400AF itu merupakan salah satu faktor yang penting dalam bisnis transportasi massal.

“Namun penetapan harga tiket kereta cepat masih terus dikaji hingga operasioanal di tahun 2021 mendatang,” kata Chandra, Senin (17/6). 

Berdasarakan hasil studi kelayakan, kata dia, nilai yang fisibel untuk tiket Kereta Cepat Jakarta-Bandung mulai dari kisaran 16 dolar AS. Hanya saja menurutnya penetapan tarif akan ditentukan setelah kajian komprehensif ketika Kereta Cepat Jakart-Bandung akan mulai beroperasi dengan memperhatikan berbagai aspek keekonomian yakni daya beli masyarakat pada 2021 dan setelah ada persetujuan dari regulator.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement