REPUBLIKA.CO.ID, HOUSTON -- Badan Informasi Energi AS (EIA) mengatakan dalam sebuah laporan yang diterbitkan pada Selasa (11/6), pasokan bahan bakar cair global akan meningkat pada 2020 dengan Amerika Serikat (AS) sebagai pemasok utama.
Dalam Prospek Energi Jangka Pendek (STEO) terbarunya, EIA memperkirakan pasokan bahan bakar cair global akan naik 2,0 juta barel per hari (bph) pada 2020, dengan 1,4 juta dari pertumbuhan itu berasal dari Amerika Serikat. Permintaan minyak global naik sebesar 1,4 juta barel per hari pada 2020 dalam perkiraan, naik dari pertumbuhan yang diharapkan sebesar 1,2 juta barel per hari pada 2019.
Sedangkan untuk Amerika Serikat, EIA memperkirakan produksi minyak mentah tahunan AS akan naik 1,4 juta barel per hari pada 2019 dan 0,9 juta barel per hari pada 2020, dengan produksi 2020 rata-rata 13,3 juta barel per hari. EIA memperkirakan persediaan minyak global akan turun 0,3 juta barel per hari pada tahun ini, dan kemudian meningkat sebesar 0,3 juta barel per hari pada 2020.
Dalam hal harga minyak, EIA mengatakan harga spot minyak mentah Brent rata-rata 71 dolar AS per barel pada Mei, sebagian besar tidak berubah dari April 2019 dan hampir enam dolar AS per barel lebih rendah dari harga pada Mei tahun lalu. Namun, harga Brent turun tajam dalam beberapa pekan terakhir, mencapai 62 dolar AS per barel pada 5 Juni.
EIA memperkirakan harga spot minyak Brent akan mencapai rata-rata 67 dolar AS per barel pada tahun ini, tiga dolar AS per barel lebih rendah dari perkiraan di STEO bulan lalu, dan tetap pada 67 dolar AS per barel pada 2020. Jalur harga minyak Brent 2019 yang lebih rendah dari EIA mencerminkan meningkatnya ketidakpastian tentang pertumbuhan permintaan minyak global.