REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Memasuki H+1 Lebaran, Pertamina Marketing Operation Region (MOR) V melakukan antisipasi terhadap kenaikan volume kendaraan di daerah Jawa Timur, khususnya bagi pemudik lokal dan wisatawan yang berangkat setelah lebaran.
Seperti yang diketahui, terdapat beberapa titik di Jawa Timur yang diprediksi menjadi tujuan wisatawan, diantaranya Kota Malang, Batu, Kediri, Banyuwangi, dan Surabaya. Pertamina memprediksi, kebutuhan BBM jenis Gasoline (Pertamax Turbo, Pertamax, Pertalite, Premium) di Jatim pada H+1 ini mencapai 15.000 kilo liter atau 16 persen di atas konsumsi normal.
Mengantisipasi hal tersebut, Pertamina melakukan persiapan untuk mengantisipasi arus wisata sekaligus arus balik.
Unit Manager Communication & CSR MOR V Jatimbalinus Rustam Aji mengatakan Pertamina melakukan build up stock di SPBU-SPBU sekitar daerah wisata serta memberikan fasilitas kredit kepada SPBU dengan term of payment sampai dengan tiga hari.
Sementara itu, untuk mengantisipasi kemacetan lalu lintas yang akan menghambat distribusi mobil tangki, Pertamina mengoptimalkan penyaluran dari Terminal BBM ke SPBU lebih awal, mulai dari jam 00:00 dan beroperasi selama 24 jam.
"Kami juga mengoptimalkan tim satuan tugas (Satgas) yang selalu monitor keadaan di lapangan, serta menyiagakan mobil tangki di 16 SPBU Kantong, diantaranya di Jombang, Probolinggo, Lumajang, Batu, Malang, Ngawi, Pacitan, Nganjuk, dan Jember", ujarnya dalam keterangan tulis yang diterima Republika, Jumat (7/6).
Pertamina memprediksi puncak arus wisata dan arus mudik ini akan terjadi mulai H+1 sampai dengan H+4 Lebaran. Untuk mengantisipasi kemacetan di tempat wisata seperti Malang dan Batu, Pertamina telah menyiapkan motoris siaga untuk menyalurkan BBM di kondisi kemacetan.
"Masyarakat tidak perlu khawatir dengan ketersediaan BBM. Kami menghimbau kepada para wisatawan dan masyarakat yang akan melakukan perjalanan balik, untuk dapat mengisi penuh BBM di lokasi awal, untuk menghindari kepadatan pengisian BBM di rest area", ucapnya.