Sabtu 08 Jun 2019 01:27 WIB

Ini Tips Aman Bertransaksi di Luar Negeri

Periksa setiap laporan transaksi dan simpan buktinya.

Rep: Imas Damayanti/ Red: Friska Yolanda
Nasabah melakukan transaksi melalui Anjungan Tunai Mandiri (ATM) disalah satu pusat perbelanjaan di Jakarta, Jumat (11/4).
Foto: Republika/Prayogi
Nasabah melakukan transaksi melalui Anjungan Tunai Mandiri (ATM) disalah satu pusat perbelanjaan di Jakarta, Jumat (11/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pada momen Lebaran, banyak masyarakat Muslim yang merencanakan liburan di dalam maupun luar negeri. Mastercard memberikan tips aman dan nyaman melakukan transaksi pembayaran di manapun dan kapanpun. 

Pertama, membawa uang tunai secukupnya dan gunakan kartu debit untuk melakukan transaksi tarik tunai. Alasannya, membawa uang tunai dalam jumlah besar pada saat bepergian akan berisiko tinggi terhadap keamanan dan kenyamanan. Jadi jika ingin tetap memiliki uang tunai untuk keadaan darurat, maka disarankan untuk membawa secukupnya saja sebab menarik uang tunai menggunakan kartu debit Mastercard di mesin-mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM) dapat dilakukan di negara tujuan liburan.

Dengan metode penarikan tunai, kelebihan lainnya yang didapat adalah memperoleh nilai tukar terbaik dibandingkan jika menukar mata uang asing di negara tujuan. Alasannya, kartu debit Mastercard dapat diterima secara global dan juga dapat  melakukan transaksi antar negara (cross-border) di manapun di seluruh dunia.   

Kedua, pengguna wajib memastikan telah menyimpan kartu dan kontak bank di tempat yang aman. Disarankan, pemilik kartu selalu waspada dan hati-hati pada saat menggunakan mesin ATM yang berada di tempat yang minim penerangan, dan pastikan bahwa tidak ada orang yang mencurigakan di sekitar pengguna.

Adapun setelah melakukan penarikan tunai di mesin ATM, pengguna disarankan untuk segera menyimpan kartu dan uangnya di tempat yang aman untuk menghindari risiko kehilangan kartu maupun pencurian. Pengguna juga dapat menikmati fitur perlindungan tambahan untuk meningkatkan keamanan kartu apabila kartunya telah dilengkapi dengan teknologi chip.

Ketiga, gunakan Personal Identification Number (PIN) yang berbeda untuk setiap kartu. Jangan menuliskan PIN pada benda yang ditaruh di dalam dompet, maupun pada kartu itu sendiri. Apabila penghuna lupa PIN atau kartunya hilang, segera laporkan hal tersebut kepada bank penerbit kartu. 

Keempat, periksa kembali laporan transaksi pengguna seperti bukti transaksi, dan mengecek apakah ada transaksi yang mencurigakan. Pastikan bahwa jumlah yang tertera pada bukti transaksi sudah sesuai dengan transaksi yang pengguna lakukan. Jika terdapat transaksi yang mencurigakan, segera hubungi bank. Sebelum bepergian, pengguna juga disarankan untuk menghubungi bank pengguna dan memberikan notifikasi mengenai rencana perjalanan. Dengan demikian, bank yang bersangkutan akan membantu memonitor transaksi pengguna dan segera mengirimkan notifikasi saat ada transaksi yang mencurigakan.

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement