REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (27/5) pagi dibuka melemah 0,94 poin atau 0,02 persen ke posisi 6.056,41. Kendati demikian IHSG pada awal pekan ini berpeluang melanjutkan tren penguatan seiring mulai kondusifnya kondisi keamanan pascaaksi demo.
Kepala Riset Valbury Sekuritas Alfiansyah mengatakan, potensi IHSG melanjutkan apresiasi pada perdagangan pekan ini tebuka lebar, pasalnya tensi politik dalam negeri telah surut dan kondisi keamanan secara nasional kondusif. "Sedangkan faktor eksternal berkenaan dengan ketidakpastian perang dagang AS dengan China diperkirakan tetap sebagai hambatan bagi laju IHSG, meski dampaknya diperkirakan akan terelimir oleh faktor positif dari internal," ujar Alfiansyah di Jakarta, Senin (27/5).
Dari AS, Presiden Donald Trump untuk pertama kalinya mengaitkan sengketa raksasa telekomunikasi Huawei sebagai cara AS dengan kesepakatan untuk menyelesaikan perang dagang AS-Cina. Trump mengatakan ada kemungkinan AS akan mencapai kesepakatan dengan China untuk mengakhiri meningkatnya konflik perdagangan.
Selain itu ada kemungkinan bahwa Huawei akan dimasukkan dalam kesepakatan perdagangan. Huawei dimasukkan kedalam daftar hitam (blacklist) perusahaan telepon pintar dan telekomunikasi itu atas kekhawatiran bahwa China menggunakannya sebagai alat untuk spionase. Sementara China menuduh AS mengintimidasi perusahaan itu.
Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain indeks Nikkei menguat 51,59 poin (0,24 persen) ke 21.168,81, indeks Hang Seng melemah 150,28 poin (0,55 persen) ke 27.203,65, dan indeks Straits Times melemah 9,52 poin (0,3 persen) ke posisi 3.160,37.