Rabu 22 May 2019 21:27 WIB

AP I Bagi Penerbangan Lebaran di Bandara YIA dan Adisutjipto

Sebagian penerbangan tambahan untuk Lebaran dipindahkan ke bandara baru Yogyakarta.

Red: Nur Aini
Pesawat komersial Citilink dengan rute penerbangan HLP- YIA mendarat di Bandara YIA saat penerbangan perdana di Bandara Yogyakarta International Airport (YIA), Kulonprogo, DI Yogyakarta, Senin (6/5).
Foto: Antara/Andreas Fitri Atmoko
Pesawat komersial Citilink dengan rute penerbangan HLP- YIA mendarat di Bandara YIA saat penerbangan perdana di Bandara Yogyakarta International Airport (YIA), Kulonprogo, DI Yogyakarta, Senin (6/5).

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- PT Angkasa Pura I membagi penerbangan tambahan pada Lebaran 2019 ini di Bandara Internasional Yogyakarta (YIA) dan Bandara Adisutjipto.

Direktur Utama PT Angkasa Pura I Faik Fahmi mengatakan meski belum beroperasi 100 persen, pihaknya akan memindahkan sebagian penerbangan tambahan (extra flight) ke bandara baru tersebut.

Baca Juga

"Walaupun belum 100 persen sudah mulai dimanfaatkan penambahan kapasitas di Yogyakarta," katanya.

Tetapi, kata dia, untuk sisi udara sudah bisa beroperasi 100 persen. Dia mengatakan berdasarkan pengoperasian perdana 6 Mei lalu, yakni Citilink Indonesia berjalan mulus, karena itu Faik mengaku siap mengoperasikan untuk penerbangan tambahan.

"Per Mei baru selesai 50 persen nanti Desember 100 persen, tapi dari sisi udara sudah bisa dioperasikan 100 persen," katanya.

Penerbangan selanjutnya, yakni Batik Air pada 29 Mei serta disusul AirAsia untuk penerbangan internasional. Sementara itu, Faik mengatakan untuk penerbangan tambahan pukul 18.00 hingga 06.00 pagi tetap di Bandara Adisutjipto karena malam hari di YIA masih dilakukan penyelesaian konstruksi.

Pengajuan penerbangan tambahan pada Lebaran 2019, yaitu sudah mencapai 1.628 penerbangan atau lebih rendah dari tahun lalu, yakni 5.245 penerbangan. Terkait tiket mahal, Faik mengaku masih optimistis pihaknya akan mencatatkan pertumbuhan lima persen.

"Saya komunikasikan terus dengan maskapai. Saya sampaikan juga apakah tiket mahal ini ada dampaknya, mereka optimistis. Malah Lion Air realisasinya lebih tinggi, tapi saya yakin orang masih mau beli," katanya.

Direktur Operasi AP I Wendo Asrul Rose mengatakan penurunan pergerakan pesawat juga disebabkan adanya tol Trans Jawa sehingga menjadi pilihan alternatif moda bagi pemudik.

"Adanya moda lain, dengan beroperasinya jalan tol terutama untuk tujuan Surabaya dan Yogyakarta," katanya.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement