REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Unit Usaha Syariah (UUS) PT Bank CIMB Niaga Syariah, membidik semua segmen untuk produk syariahnya. Salah satunya, menyasar kelompok milenial. Menurut Direktur Syariah Bank CIMB Niaga, Pandji P Djajanegara, untuk membidik golongan milenial, CIMB Niaga Syariah fokus membuat produk yang sesuai dengan milenial.
"Dalam membuat produk maupun membuat promosi, kami buat berbeda-beda sesuai segmennya. Termasuk yang milenial kami buat khusus," ujar Pandji di acara Diskusi CIMB Niaga Syariah di Bandung, Rabu (22/5).
Pandji menjelaskan, dari sisi produk, banknya memiliki beberapa produk yang memang fokus ke milenial. Misalnya, tabungan on account dengan produk ini semua yang membuka tabungan akan dapat kuota internet beberapa giga.
"Alhamdulillah, produk ini bisa menambah jumlah milenial. Karena kita memang fokus ke milenial," katanya.
Selain itu, kata dia, CIMB Niaga Syariah membuat Digital Lounge yang ada di mal-mal. Layanan di digital lounge ini ditanganin satu orang saja. Namun, hanya dalam setengah jam, prosesnya bisa selesai.
"Di universitas, di ITB ada cabang lounge. Pegawai banknya sangat casual pakaiannya nggak formal. Kami menyediakan WiFi gratis jadi milenial nyaman mendapat layanan ini," katanya.
Bisnis CIMB Niaga Syariah, kata dia, saat ini nasabahnya tambah besar. Karena, sebagian nasabah banyak yang ber'hijarah' dari bank konvensional ke bank syariah. Menurut Pandji, UUS PT Bank Cimb Niaga mencatatkan kinerja positif sepanjang kuartal pertama 2019. Hal, itu tercermin dari meningkatnya jumlah pembiayaan, dana pihak ketiga (DPK), laba sebelum pajak dan aset.
Konsistensi CIMB Niaga Syariah, kata dia, bisa meraih hasil yang menggembirakan tak lepas dari strategi yang dijalankan selama ini. Salah satunya, penerapan Dual Banking Leverage Model (DBLM). "Sehingga, kami dapat memaksimalkan berbagai keunggulan yang dimiliki bank induk. Yakni, mulai dari jaringan, layanan, produk maupun keahlian," katanya.
Pandji merinci, per 31 Maret 2019, pembiayaan meningkat sebesar 61,1 persen Year on Year (YoY) menjadi Rp 28,04 triliun. Hasil ini, antara lain dikontribusikan oleh pembiayaan syariah untuk proyek-proyek berskala besar di bidang infrastruktur yang sedang dikembangkan pemerintah dan pembiayaan perumahan atau KPR iB.
Sedangkan dari sisi penghimpunan DPK, kata dia, CIMB Niaga Syariah tumbuh 51,0 persen YoY menjadi Rp 26,52 triliun. Dengan raihan tersebut, CIMB Niaga Syariah mampu membukukan laba sebelum pajak sebesar Rp 236,52 miliar. Yakni naik sebesar 54,1 persen dari periode yang sama tahun lalu.
"Kami bersyukur, pencapaian tersebut berkontribusi pada peningkatan aset menjadi Rp 35,15 triliun. Ini, naik signifikan 57,3 persen YoY," katanya.
Sementara menurut Regional Head Jawa Barat CIMB Niaga, Andiko Manik,
Jabar pun pertumbuhan bisnisnya baik. Hal itu, terlihat pada capaian Funding di Jabar yang tumbuh sebesar 6 persen pada 2018.
"Tahun lalu, di Jabar memang tantangannya besar tapi yang menggembirakan capaian awal tahun ini. Yakni, tumbuh 4,6 persen dari Januari dan Maret," katanya.