Selasa 21 May 2019 12:42 WIB

Soal Huawei, Cina Siapkan Aksi Balasan untuk AS

Perang dagang Cina dan AS semakin memanas.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Dwi Murdaningsih
Huawei
Foto: EPA
Huawei

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Cina menyiapkan aksi pembalasan atas keputusan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump memasukkan Huwaei Technologies Co ke dalam daftar hitam. Duta Besar Cina untuk Uni Eropa Zhang Ming, dilansir Bloomberg, Selasa (21/5) mengatakan, tindakan tersebut perlu disikapi oleh Cina karena merupakan tindakan yang salah. 

"Ini perilaku yang salah sehingga akan ada tanggapan yang diperlukan. Hak dan kepentingan perusahaan Cina sedang dirusak sehingga pemerintah Cina tidak akan duduk diam," kata Zhang dalam sebuah wawancara di Brussels, Senin. 

Baca Juga

Presiden Trump pada Jumat pekan lalu menandatangi perintah untuk membatasi Huawei dan sesama perusahaan telekomunikasi China ZTE Corp dari menjual peralatan mereka di AS. Perusahaan-perusahan Cina yang diduga membantu Beijing dalam praktik spionase turut menjadikan Huawei Technologies Co. pada daftar hitam di AS. 

Zhang menegaskan, kebijakan itu bermotif politik dan menyalahgunakan wewenang pengendalian ekspor. Pemerintah AS, kata Zhang, tengah berusaha menjatuhkan Huawei melalui cara administratif. 

Tindakan Washington dilakukan saat AS ingin menekan Cina agar mau menyetujui kesepakatan perdagangan yang lebih luas. Setelah bulan ini, perang dagang akan meningkat antara AS dan Cina. Itu ditandai dengan kenaikan tarif bea masuk terhadap barang-barang impor dari Cina dengan total 200 miliar dolar AS. 

"AS telah berulang kali menciptakan masalah dalam pembicaraan tentang kesepakatan AS-Cina. Merusak momentum positif yang terbentuk dalam proses negosiasi yang keras dan sulit," ujarnya. 

Zhang menyebutkan, pemerintah dan perusahaan asal Cina akan membuka taktik untuk membuka pintu perdagangan antara Cina dan Eropa dalam sistem perdagangan global. Zhang juga menyatakan, AS akan terisolasi akibat adanya praktik unilateralisme dan proteksionisme. 

"Cina telah bertekad untuk mempertahankan hal dan kepentingan yang sah. Jika AS ingin bertarung, kami akan bertarung dengan sungguh-sungguh. Bola ada di Pengadilan AS," ujarnya. 

Sementara itu, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Cina, Lu Kang, pada Senin kemarin menyatakan, pihaknya akan menunggu dan melihat serta menyiapkan langkah penanggulangan yang dapat ditempuh pemerintah dan perusahaan Cina menghadapi langkah AS.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement