REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional atau Bappenas terus menggenjot investasi guna meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang tidak harus bergantung pada sektor konsumsi. Pemerintah dalam lima tahun ke depan menargetkan pertumbuhan investasi Indonesia sebesar 7 persen.
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro mengatakan dalam teori ekonomi makro, investasi menjadi faktor akselerasi pertumbuhan ekonomi.
"Karena itu lima tahun ke depan, fokus pemerintahan adalah meningkatkan pertumbuhan investasi," ujarnya kepada wartawan di Jakarta, Kamis (16/5).
Menurutnya, pemerintah akan menggalakkan investasi dalam industri pengolahan dan jasa dengan nilai tambah tinggi.
"Pemerintah ke depan juga akan melakukan perbaikan iklim investasi termasuk perbaikan sistem tenaga kerja. Lalu menggalakan industrialisasi berbasis sumber daya alam," ucapnya.
Sementara, Direktur IndoSterling Aset Manajemen, F Stevan Purba menilai kondisi terkini fundamental Indonesia masih baik dan lebih banyak dipengaruhi faktor eksternal misalnya perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dengan Cina.
Dia juga menilai investasi yang berasal dari dana tabungan berpotensi meningkatkan ketersediaan dana bagi investasi infrastruktur di masa mendatang.
"Investasi infrastruktur yang ada berpotensi dongkrak pertumbuhan ekonomi mencapai 7 persen, dan masih butuh lebih banyak lagi," ungkapnya.
Anggota Komisi XI DPR Mukhamad Misbakhun mengatakan salah satu jalan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi hingga mencapai 7 persen melalui investasi dalam dan luar negeri.
"Saya berharap ada perombakan besar-besaran tim ekonomi Presiden Jokowi jilid kedua. Karena cita-cita Jokowi sangat tinggi, misalnya sebelum Pemilu usai, beliau sudah wacanakan pemindahan ibu kota dan mau membawa Indonesia menjadi negara maju," katanya.