REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah menerbitkan enam seri Surat Utang Negara (SUN) dalam valuta asing berdenominasi yen Jepang atau Samurai Bonds sebesar 177 miliar yen. Nilai ini setara Rp 23,3 triliun.

Keterangan Pers Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan di Jakarta, Kamis (16/5), menyatakan transaksi penerbitan ini merupakan public offering terbesar yang dilakukan negara di Asia. "Enam seri Samurai Bonds tersebut antara lain RIJPY0522, RIJPY0524, RIJPY0526, RIJPY0529, RIJPY0534 dan RIJPY0539," tulis keterangan Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan.

Seri RIJPY0522 mempunyai nominal 75,7 miliar yen atau Rp 9,99 triliun dengan tingkat kupon 0,54 persen. Masa tenor seri ini tiga tahun dan jatuh tempo 20 Mei 2022.

Seri RIJPY0524 mempunyai nominal 80,2 miliar yen atau Rp 10,59 triliun dengan tingkat kupon 0,83 persen. Masa tenor lima tahun dan jatuh tempo 22 Mei 2024.

Seri RIJPY0526 mempunyai nominal 4,5 miliar yen atau Rp 594,3 miliar dengan tingkat kupon 0,96 persen. Masa tenor tujuh tahun dan jatuh tempo 22 Mei 2026.

Seri RIJPY0529 mempunyai nominal 7,6 miliar yen atau Rp1 triliun dengan tingkat kupon 1,17 persen. Masa tenor 10 tahun dan jatuh tempo 22 Mei 2029.

Seri RIJPY0534 mempunyai nominal 4 miliar yen atau Rp 528,3 miliar dengan tingkat kupon 1,55 persen. Masa tenor 15 tahun dan jatuh tempo 22 Mei 2034.

Seri RIJPY0539 mempunyai nominal 5 miliar yen atau Rp 660,3 miliar dengan tingkat kupon 1,79 persen. Masa tenor 20 tahun dengan jatuh tempo 20 Mei 2039.

Pada transaksi ini, tenor selama 15 dan 20 tahun merupakan tenor Samurai Bonds terpanjang yang diterbitkan negara di Asia. Pencapaian ini memperpanjang rata-rata jatuh tempo Samurai Bonds dibandingkan tahun-tahun sebelumnya dan memperluas jenis investor yang berpartisipasi dalam penerbitan.

Investor Jepang mempunyai kepercayaan atas instrumen ini karena adanya komitmen penerbitan secara reguler, perbaikan pengelolaan secara berkelanjutan dan kondisi politik yang stabil usai penyelenggaraan pemilu.

Kegiatan temu investor yang dilakukan pemerintah juga telah meningkatkan sentimen positif meski saat ini kondisi pasar global sedang bergejolak. Pencapaian tersebut diakui oleh Japan Credit Rating Agency (JCRA) dengan memberikan kenaikan outlook dari stabil ke positif. Obligasi valas ini ikut mendapatkan peringkat baik dari lembaga pemeringkat internasional lainnya yaitu Baa2 dari Moody's, BBB- dari S&P dan BBB dari Fitch.

Basis investor dari penerbitan Samurai Bonds meliputi City Banks sebanyak 11,3 persen, Specialized Bank 14,1 persen, Life Insurers 18,1 persen, Property Insurers 0,1 persen, Asset Managers 15,3 persen, Shinkin Banks atau Regional Banks 9,4 persen dan lainnya 31,7 persen. Sementara itu, terpilih sebagai Joint Lead Arrangers dalam transaksi adalah Daiwa Securities Co Ltd, Mizuho Securities Co Ltd, Nomura Securities Co Ltd dan SMBC Nikko Securities Inc.

Samurai bonds adalah obligasi dalam mata uang yen yang diterbitkan oleh negara di luar Jepang. Obligasi ini diperdagangkan di pasar Jepang.

Ikuti Whatsapp Channel Republika