Selasa 14 May 2019 15:36 WIB

Pertamina Siap untuk Penuhi Kebutuhan Solar dan Avtur

Saat ini pasokan minyak mentah yang bisa diolah untuk menjadi solar dan avtur cukup.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Gita Amanda
Pertamina
Foto: borneomagazine.com
Pertamina

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pertamina (Persero) menyatakan siap untuk tetap menyuplai kebutuhan solar dan avtur, meski pemerintah telah memutuskan untuk tidak mengimpor minyak mentah untuk diolah menjadi solar dan avtur.

Direktur Marketing Retail Pertamina, Mas'ud Khamid menjelaskan saat ini pasokan minyak mentah yang bisa diolah untuk menjadi solar dan avtur masih cukup. Hal ini dikarenakan, kata Mas'ud dengan dua program yaitu B20 dan menyerap produksi minyak mentah dari Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) sudah bisa menutupi kebutuhan minyak mentah Pertamina.

Baca Juga

"Ya, cukup kok. Kan solar ada program B20 kan. Dan kita juga ada suplai dari KKKS jadi kebutuhan minyak mentah untuk solar dan avtur sudah cukup dari dua program itu," ujar Mas'ud di DPR, Selasa (14/5).

Mas'ud menjelaskan bahwa kebijakan untuk tidak impor minyak mentah khusus untuk pengolahan solar dan avtur bisa dilakukan tak hanya untuk bulan ini dan bulan depan saja, tetapi bisa untuk sepanjang tahun.

"Tahun ini saja sih, kalau misalnya memang nggak impor crude untuk solar dan avtur ya nggak apa-apa. Kalau tahun depan baru nanti kita lihat juga seperti apa perkembangan bisnis transportasi," ujar Mas'ud.

Ia juga menjelaskan untuk tahun ini total kebutuhan impor minyak mentah untuk solar sebesar 27 juta kiloliter. Untuk saat ini kebutuhan tersebut sudah bisa dicukupi dengan program B20 dan membeli minyak mentah dari KKKS.

"Kebutuhan itu kan ya 27-30 juta kiloliter. Solar subsidi 15 kan. Sisanya diolah untuk industri, ya, dua kalinya lah. Itu juga udah termasuk B20. Ini cukup kok sudah," ujar Mas'ud.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement