Kamis 09 May 2019 16:20 WIB

Repsol Percepat Rencana Pengeboran di Blok Sakakembang

Produksi gas dari Blok Sakakembang diperkirakan mencapai 2 triliun kaki kubik

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Nidia Zuraya
Bupati Musi Banyuasin (Muba) memberikan keterangan pers tentang penemuan cadangan gas alam cadangan gas terbesar ke-5 di dunia di Blok Sakakemang yang dikelola Konsorsium Repsol, Petronas dan Mitsui Oil Exploration.
Foto: Humas Pemkab Muba
Bupati Musi Banyuasin (Muba) memberikan keterangan pers tentang penemuan cadangan gas alam cadangan gas terbesar ke-5 di dunia di Blok Sakakemang yang dikelola Konsorsium Repsol, Petronas dan Mitsui Oil Exploration.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Repsol berencana untuk melakukan pengeboran sumur ke dua Blok Sakakemang pada kuartal IV tahun ini. Langkah ini dilakukan oleh perusahaan untuk mempercepat produksi gas dari potensi yang ada di Blok Sakakemang.

Melalui siaran persnya, Repsol mengatakan pengembangan ini diklaim memberi keuntungan bagi keekonomian daerah lewat peningkatan pasokan yang terjangkau, bahan bakar low-carbon bagi keperluan industri seperti tenaga pembangkit.

Baca Juga

"Pengembangan penemuan Kaliberau Dalam dipercepat dalam rangka memenuhi kebutuhan energi yang terus berkembang dari perekonomian Indonesia," seperti yang tertulis dalam keterangan persnya, Kamis (9/5).

Sumur KBD-2X yang telah diselesaikan oleh Repsol dan mitra kerjanya, Petronas dan Mitsui Oil Exploration Co, Ltd. (MOECO), memberikan suatu perkiraan pendahuluan sekurang-kurangnya 2 triliun kaki kubik (TFC) dari sumber daya yang dapat diproduksikan dan merupakan penemuan terbesar lapangan darat berskala dunia pada kuartal pertama tahun 2019. 

Repsol berencana untuk mengebor suatu sumur kajian di wilayah kerja (WK) Sakakemang pada kuartal ke-4 tahun 2019 sebagai bagian dari upayanya untuk mempercepat gas pertama dari penemuan terbesar di negara ini selama 18 tahun.

Repsol sepenuhnya berkomitmen untuk pengembangan lebih lanjut penemuan sumur Kaliberau Dalam di wilayah kerja (WK) Sakakemang dan mencermati berbagai kesempatan dalam rangka mempercepat produksi agar dapat memenuhi kebutuhan energi yang terus berkembang dari perekonomian Indonesia.

Pengembangan lapangan-lapangan gas akan memberikan manfaat untuk perekonomian lokal dan regional dengan meningkatkan pasokan bahan bakar rendah karbon untuk penggunaan industri, termasuk pembangkit tenaga listrik.

Dengan dukungan kuat dari pemerintah Indonesia, perusahaan dan mitra kerjanya berharap dapat mencapai gas pertama dalam waktu 3 tahun, jauh di depan dari apa yang telah dicapai oleh proyek-proyek serupa sebelumnya. 

Repsol akan berkerja dengan mitra kerjanya, Petronas dan MOECO sepanjang tahun depan, untuk meningkatkan kajian teknis sumber daya yang dimiliki dalam penemuan penting ini, maupun, opsi-opsi pengembangan yang matang agar dapat dilanjutkan ke pengembangan lapangan.

Penemuan telah dilakukan di wilayah kerja (WK) Sakakemang, Sumatra Selatan, pada Februari 2019, di mana Repsol, sebagai operator memegang kepemilikan saham sebesar 45 persen, Petronas memiliki 45 persen dan MOECO sisanya sebesar 10 persen.

Sumur KBD-2X di Sumatra Selatan memberikan suatu perkiraan pendahuluan sekurang-kurangnya 2 TFC dari sumber daya yang dapat diproduksikan. Indonesia merupakan fokus investasi eksplorasi Repsol di Asia Tenggara.

Repsol memiliki beberapa wilayah kerja (WK) di Sumatra, baik di darat maupun lepas pantai, dan berencana untuk melaksanakan pengeboran dan akuisisi seismik secara intensif selama kurun waktu 2019 dan 2020.

Strategi eksplorasi dan produksi Repsol difokuskan pada pengembangan aset-aset gas, yang dianggap sebagai bahan bakar utama untuk peralihan energi ke ekonomi global rendah karbon. Produksi gas tersebut memberikan tiga perempat cadangan perusahaan dan dua pertiga output.  

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement