Rabu 08 May 2019 16:19 WIB

Argentina Siapkan ‘Karpet Merah’ Impor Buah dan Hortikultura

Hampir 100 persen kebutuhan hortikultura Argentina dipasok impor dari berbagai negara

Rep: Imas Damayanti/ Red: Friska Yolanda
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman saat menerima kunjungan Wakil Presiden Argentina Gabriela Michetti, di Kementerian Pertanian, Jakarta, Rabu (8/5). Dalam kesempatan tersebut, kedua negara membahas kerja sama ekspor impor komoditas pertanian.
Foto: Republika/Imas Damayanti
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman saat menerima kunjungan Wakil Presiden Argentina Gabriela Michetti, di Kementerian Pertanian, Jakarta, Rabu (8/5). Dalam kesempatan tersebut, kedua negara membahas kerja sama ekspor impor komoditas pertanian.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menerima kunjungan kerja Wakil Presiden Argentina Gabriela Michetti, di kantor Kementerian Pertanian, Jakarta, Rabu (8/5). Dalam kunjungan tersebut, Argentina sepakat membuka pasar impor produk buah dan hortikultura Indonesia.

Sebagai gantinya, Indonesia juga akan membuka akses impor produk pertanian argentina antara lain kedelai dan daging sapi. “Ini kan negosiasi, yang penting tidak merugikan petani, maka pemerintah akan ambil kesempatan ini,” kata Amran kepada wartawan, di Jakarta, Rabu (8/5).

Menurut dia, kebutuhan produk buah dan hortikultura Argentina sangat tinggi. Hingga saat ini, berdasarkan sepengetahuannya, hampir 100 persen kebutuhan hortikultura Argentina dipasok impor dari berbagai negara. Untuk itu, pihaknya akan segera mengambil peluang ekspor itu dengan cepat.

Adapun produk buah hortikultura Indonesia yang akan dapat diekspor ke Argentina antara lain nanas, manggis, pisang, salak, kopi, sarang walet, dan lada. Sedangkan untuk produk hortikultura yang berpotensi besar untuk diekspor adalah pasta cabai, pasta bawang, dan pasta buah-buahan seperti jambu, mangga, dan sirsak.

Menurut Amran, produk-produk tersebut menjadi prioritas karena menimbang kebutuhan pasar serta program prioritas Kementan secara nasional. Dia menambahkan, peluang pasar tersebut harus segera digenjot agar produk-produk pertanian Indonesia dapat berekspansi secara global.

“Kami juga meminta akses ekspor kami tanpa transit, jadi langsung Indonesia ke Argentina,” kata Amran.

Berdsarkan catatan Kementerian Pertanian (Kementan), produksi nanas Indonesia pada 2018 mencapai 2 juta ton. Komoditas tersebut juga diekspor ke beberapa negara antara lain Asia, Timur Tengah, dan Eropa sebanyak 250 ribu ton per tahun. Sedangkan ekspor manggis dalam kurun 2018 sebesar 40 ribu ton, dan salak 1,2 ribu ton dari 950 ribu ton produksi pada 2018.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement