REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah menyerap dana Rp 21,57 triliun dari lelang tujuh seri surat utang negara (SUN) untuk memenuhi sebagian pembiayaan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Total penawaran yang masuk Rp 32,95 triliun.
Keterangan Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan di Jakarta, Selasa (5/7), menyatakan lelang tersebut telah melebihi target indikatif yang ditetapkan Rp 15 triliun.
Untuk seri SPN03190808, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp 1,37 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 5,84423 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 8 Agustus 2019 ini mencapai Rp 2,68 triliun.
Imbal hasil terendah yang masuk bagi seri obligasi yang mempunyai tingkat kupon diskonto ini mencapai 5,79 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 5,89 persen.
Untuk seri SPN12200508, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp 3,3 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 6,0797 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 8 Mei 2020 ini mencapai Rp 6,93 triliun.
Imbal hasil terendah yang masuk bagi seri obligasi yang mempunyai tingkat kupon diskonto ini mencapai 6,01 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 6,75 persen.
Untuk seri FR0077, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp 4 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 7,48536 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 15 Mei 2024 ini mencapai Rp 5,49 triliun.
Imbal hasil terendah yang masuk bagi seri obligasi yang mempunyai tingkat kupon 8,125 persen ini mencapai 7,43 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 7,63 persen.
Untuk seri FR0078, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp 5,85 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 7,98771 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 15 Mei 2029 ini mencapai Rp 8,33 triliun.
Imbal hasil terendah yang masuk bagi seri obligasi yang mempunyai tingkat kupon 8,25 persen ini mencapai 7,9 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 8,11 persen.
Untuk seri FR0068, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp 4,55 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 8,47469 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 15 Maret 2034 ini mencapai Rp 6,18 triliun.
Imbal hasil terendah yang masuk bagi seri obligasi yang mempunyai tingkat kupon 8,375 persen ini mencapai 8,43 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 8,65 persen.
Untuk seri FR0079, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp 1,35 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 8,55739 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 15 April 2039 ini mencapai Rp 1,79 triliun.
Imbal hasil terendah yang masuk bagi seri obligasi yang mempunyai tingkat kupon 8,375 persen ini mencapai 8,5 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 8,65 persen.
Untuk seri FR0076, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp 1,15 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 8,66557 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 15 Mei 2048 ini mencapai Rp 1,53 triliun.
Imbal hasil terendah yang masuk bagi seri obligasi yang mempunyai tingkat kupon 7,375 persen ini mencapai 8,63 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 8,91 persen.
Sebelumnya, pada lelang tujuh seri SUN pada Selasa (23/4), pemerintah menyerap dana sebesar Rp 23,4 triliun dari penawaran masuk mencapai Rp 41,76 triliun.